Hikmah Duka dalam Cinta






Seseibu dengan logat jawa kental tengah memaki seorang perempuan karena dituduh bermain api dengan suaminya. Ia pun menghujani perempuan dengan berbagai tuduhan dan hinaan seraya menaburkan uang-uang biru dan merahnya.

Video tersebut menjadi trending setelah ibu itu mengunggahnya di media sosial. Semua orang seantero medsos ikut menghujat dan men-share video tersebut ramai-ramai, namun ada juga yang malah bersimpati pada si perempuan tersebut dengan berbagai alasan tertentu.

Tanpa merasa diri lebih baik dan tanpa membenarkan tindakan apapun didalamnya, kisah tersebut terasa miris. Entah benar atau tidak hal yang dituduhkan tersebut, namun hal ini mengangkat isu seputar kesetiaan dalam rumah tangga yang dapat berakhir pada perceraian.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, perceraian di Indonesia meningkat 16-20% antara tahun 2009-2016. Memang tak semua perceraian dilatarbelakangi dengan perselingkuhan, namun penyebab terbanyak adalah ada ketidakpuasaan terhadap rumah tangganya.

Menurut Strenberg seorang ahli psikologi pencetus Teori Cinta, ada 3 hal yang dapat mempengaruhi kepuasaan dan kenyamanan dalam berumah tangga yakni kedekatan (intimacy), hasrat (passion) dan komitmen (commitment).

Intimacy atau kedekatan bisa berupa rasa nyaman saat berkomunikasi dengan pasangan dan keinginan untuk selalu membahagiakan pasangan, sedangkan hasrat adalah hal-hal yang berbau romantisme seperti hubungan biologis, kebutuhan untuk saling bertemu, dan keinginan untuk berkorban demi pasangan.

Yang ketiga dan yang tak kalah penting adalah sebuah komitmen, yakni keyakinan individu untuk bersama-sama menjalani kehidupan dengan pasangan yang dipilihnya.

Ketiganya saling melengkapi dan mengutuhkan kebahagian dalam kehidupan rumah tangga. Jika salah satunya tiada, mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan diantara kedua belah pihak atau bahkan dapat menyebabkan salah satu pihak bermain belakang karena merasa tidak bahagia.

Setiap pasangan hendaknya memiliki dua komponen yang dianggap paling stabil yakni kedekatan dan komitmen sedangkan hasrat (passion) akan lebih sering naik turun seiring kualitas dan lamanya sebuah pernikahan.

Dari sudut pandang islam ada empat hal yang menjadi tali temali ruhani perekat pernikahan yakni cinta, mawaddah, rahmah, dan amanah. Jika cinta dan mawaddah putus masih ada rahmah dan jika ketiganya putus, masih ada amanah. Maka selama keduanya memegang teguh agama, mereka akan menjaga amanahnya sebagaimana Al-Quran menerangkan,

"Pergaulilah istri-istrimu dengan baik dan apabila kamu tidak lagi menyukai (mencintai) mereka (jangan putuskan tali pernikahan) karena boleh jadi, kamu tidak menyenangi sesuatu, tetapi Allah menjadikan padanya (di balik itu) kebaikan yang banyak (QS. An-Nisa:19)

Salim A Fillah seorang penulis buku-buku bertema cinta dan rumah tangga pernah berkata,

"Kahlil Gibran pernah menyatakan, jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Tidak. Cinta itu adalah anak dari kecocokan jiwa. Dan selama kecocokan jiwa itu tiada, cinta tak akan pernah hadir. Dalam hitungan tahun bahkan milenia."

Menurut Salim, kecocokan jiwa adalah kesamaan visi dari keduanya, kesamaan cara pandang pada hidup dan mati, kesamaan cara pandang pada pasangan, kesamaan cara pandang pada perintah allah. Sehingga apapun rintangan yang dihadapi, keduanya akan bertahan dan sama-sama membahagiakan pasangan karena itu adalah perintah dari Allah.

Oleh karena itu masing-masing akan bersungguh-sungguh bahkan bersusah payah demi mendatangkan kebaikan bagi pasangan serta menolak segala yang mengganggu dan mengeruhkannya.

Maka adalah hal yang tidak mungkin bagi pasangan yang telah menggenggam amanah tersebut untuk saling menyakiti dengan berbagai alasan apapun, apalagi bermain belakang atau menempatkan fitrah yang tidak pada tempatnya.

Jiwa yang sama-sama dilandasi iman dan taqwa akan senantiasa berlomba menunaikan segala bentuk ibadah dengan sebaik-baiknya pun membangun rumah tangga sampai ke surgaNya karena merasa kebersamaan dengan pasangannya tak cukup di dunia saja, namum begitu juga sebaliknya.

Dalam suatu adegan sebuah film pendek yang pernah saya tonton ada sebuah kalimat yang sangat menggugah bagi setiap pasangan,

"Setelah ijab qobul berlangsung, bala tentara setan akan berembuk untuk melakukan siasat agar suami istri tersebut berpisah karena perceraian, maka sepanjang pernikahan tersebut setan akan membisikan segala sesuatu yang buruk pada pasangannya hingga yang halal terlihat buruk baginya dan sebaliknya yang haram terlihat indah baginya."

Naudzubillah...

Film tersebut ditutup oleh quotes yang sangat indah,

"Pernikahan bukan ikatan yang menjanjikan kebahagian. Pernikahan pun merupakan ujian. Mampukah kita bersabar dan tetap memuliakan pasangan? Mampukah kita bersyukur dan menjalani ujian? Pernikahan adalah perjalanan menempa diri dan meruntuhkan ego. Anugerah bagi mereka yang menjalaninya dengan sabar dan syukur."


****

Setiap rumah tangga tentu pernah menemui kerikil bahkan batu besar dalam perjalannya. Rasa kecewa akan mudah muncul jika kita terlalu berharap pada makhluk, pada pasangan kita, seorang manusia biasa tempatnya salah dan khilaf.

Maka gantungkan harapan tersebut hanya pada Allah agar kebaikan-kebaikan yang kita lakukan tak harus menunggu balasan pasangan. Percayalah Allah akan membalas setiap perbuatan baik dengan kebaikan yang berlimpah.

Semoga Allah menguatkan kita yang lemah ini. Semoga Allah senantiasa menjaga samawa dalam rumah tangga kita. Cukup sematkan doa dalam setiap sujud dan berikhtiar untuk selalu membahagiakan dan taat pada suami. Cukup lantunkan dzikir saat hendak pergi bekerja meninggalkan istri dan berupaya untuk menjadi pemimpin yang dapat melindunginya dengan segenap kasih.

"Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula istrinya (memperhatikan suaminya), maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu di sela jemarinya." (Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri)


Baca juga: Nasihat Ayahanda Tercinta

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment