Nasihat Ayahanda Tercinta


Dad is a daughter's first love. It's true..
Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang tadinya ia genggam. Tanggungjawabnya berpindah pada suami yang menikahi putrinya.  
He's successful membuat kami terharu..

Ini  nasihat Bapak saat acara pengajian sebelum besoknya melangsungkan ijab qobul.






Ananda Siti Rahmi Nur Utami..
Hari ini akan menjadi satu di antara hari-hari yang paling bersejarah di dalam kehidupan. Anakku,  sebentar lagi Insya Allah ananda akan menjadi isteri dari sepasang suami-isteri, yang darinya kelak akan lahir anak-anak yang sholeh dan sholehah, dan ananda akan menjadi seorang ibu dari anak-anak mu, untuk kemudian menjadi seorang nenek, Insya Allah..

Rentang perjalanan hidup manusia yang begitu panjang. Sesungguhnya singkat saja. Begitu pula liku-liku dan pernik-pernik kerumitan hidup sesungguhnya jugalah sederhana. Kita semua diciptakan Allah SWT tidak lain untuk beribadah kepadaNya. Maka, jika kita semua berharap kelak dapat berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan Ia ridlo kepada kita, hendaklah kita jadikan segala tindakan kita semata-mata di dalam rangka mencari keridlo’an-NYA dan menyelaraskan diri kepada Sunnah Nabi-NYA Yang Mulia Muhamad Shallallahu alaihi wa sallam.

"Maka barangsiapa merindukan akan perjumpaannya dengan robb-nya, hendaknya ia beramal dengan amalan yang sholeh, serta tidak menyekutukan dengan sesuatu apapun di dalam peribadatan kepada robb-nya."

Ananda Siti Rahmi Nur Utami..
Bapak teringat akan sabda Nabi SAW
Jika datang kepadamu (wahai para orang tua anak gadis) seorang pemuda yang kau sukai akhlaq dan agamanya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan menyebarnya kerusakan di muka bumi.” (HR: Ibnu Majah)

Dan semoga tentunya calon suamimu ananda Muhammad Akbar Syariati datang dan diterima karena agama dan akhlaqnya, bukan karena yang lain. Maka hendaknya ananda luruskan pula niatmu. Sambutlah dia sebagai suami sekaligus pemimpinmu. Jadikanlah perkawinanmu itu sebagai wasilah ibadahmu kepada Allah SWT. Camkanlah sabda Nabi SAW:
"Seandainya aku boleh memerintahkan manusia untuk sujud kepada sesamanya, sungguh sudah aku perintahkan sang isteri sujud kepada suaminya.)

Karenanya sekali lagi bapak nasihatkan, wahai putriku. Terima dan sambutlah suamimu nanti dengan sepenuh cinta dan ketaatan.

 Layani ia dengan kehangatanmu…
Manjakan ia dengan kelincahan dan kecerdasanmu…
Bantulah ia dengan kesabaran dan doamu…
Hiburlah ia dengan nasihat-nasihatmu…
Bangkitkan ia dengan keceriaan dan kelembutanmu…
Tutuplah kekurangannya dengan mulianya akhlaqmu…

Manakala telah kamu lakukan itu semua, tak ada gelar yang lebih tepat disandangkan padamu selain Al Mar’atush-Shalihah, yaitu sebaik-baik perhiasan dunia. Sebagaimana Sabda Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam yaitu "Dunia tak lain adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah."


Inilah satu kebahagiaan hakiki, bukan khayali yang diidam-idamkan oleh setiap wanita beriman. Maka bersyukurlah, sekali lagi bersyukurlah ananda untuk semua itu, karena tidak semua wanita memperoleh kesempatan sedemikian berharga. Kesempatan menjadi seorang isteri, menjadi seorang ibu. Terlebih lagi, adanya kesempatan, diundang masuk ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki. Yang demikian ini mungkin bagimu selagi ananda melaksanakan sholat wajib lima waktu -cukup yang lima waktu-, puasa -juga cukup yang wajib- di bulan Ramadhan, menjaga kemaluan -termasuk menutup aurat- , dan ta’at kepada suami. Cukup, cukup itu. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,
"Jika seorang isteri telah sholat yang lima, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan ta’at kepada suaminya. Dikatakan kapadanya: Silahkan masuk ke dalam Surga dari pintu mana saja yang engkau mau" (HR.Ahmad dari Abdurrohman bin Auf)

Anakku..
Melalui rangkaian ayat-ayat suci Al Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi Yang Mulia, kami semua yang hadir di sini mengantarkan ananda memasuki gerbang kehidupan yang baru, bersiap-siap meninggalkan ruang tunggu, dan mengakhiri masa penantian ananda yang lama. Kami semua hanya dapat mengantar ananda hingga di dermaga. Untuk selanjutnya, bahtera rumah-tangga kalian akan mengarungi samudra kehidupan, yang tentunya tak sepi dari ombak, bahkan mungkin badai.
Karena itu, jangan tinggalkan jalan ketaqwaan. Karena hanya dengan ketaqwaan saja Allah SWT akan mudahkan segala urusan kalian, mengeluarkan kalian dari kesulitan-kesulitan, bahkan mengaruniai kalian rizki.  

"Dan barang siapa yang bertaqwa kepada ALLAH, niscaya ALLAH akan berikan bagi nya jalan keluar dan mengaruniai rizki dari sisi yang tak terduga."
"Dan barang siapa yang bertaqwa kepada ALLAH, niscaya ALLAH akan mudahkan urusannya."

Bersyukurlah ananda akan ni’mat ini semua. ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa telah memberi kesempatan mendapati karunia separuh dari agama ini, ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa telah mengarunia  kesempatan untuk menjalankan syari’at-NYA yang mulia, ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa juga telah mengaruniai  kesempatan untuk mencintai dan dicintai dengan jalan yang suci dan terhormat.

Ketahuilah, bahwa pernikahan itu menyebabkan ananda harus lebih berbagi dengan suami karena Orang tua ananda bertambah, saudara ananda bertambah, bahkan sahabat-sahabat ananda pun bertambah, yang kesemua itu tentu memperpanjang tali silaturahmi, memperlebar tempat berpijak, memperluas pandangan, dan memperjauh daya pendengaran. Bukan saja semakin banyak yang perlu ananda atur dan perhatikan, sebaliknya semakin banyak pula yang akan ikut mengatur dan memperhatikan ananda. Maka, barang siapa yang tidak kokoh sebagai pribadi dia akan semakin gamang menghadapi kehidupannya yang baru.

Ketahuilah, bahwa anak-anak yang sholeh dan sholehah yang kalian idam-idamkan itu sulit lahir dan tumbuh kecuali di dalam rumah tangga yang sakinah penuh cinta dan kasih sayang. Dan tentunya tak akan tercipta rumah-tangga yang sakinah, kecuali dibangun oleh suami yang sholeh dan isteri yang sholehah. Akan tetapi, wahai anakku, jangan takut menatap masa depan dan memikul tanggung jawab ini semua. Jangan bersedih dan berkecil hati jika ananda menganggap bekal yang ananda miliki sekarang ini masih sangat kurang. ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa berfirman:

Artinya: Dan janganlah berkecil hati juga jangan bersedih. Padahal kalian adalah orang-orang yang mulia seandainya sungguh-sungguh beriman.” (Ali Imran: 139)

Ya, selama masih ada iman di dalam dada segalanya akan menjadi mudah bagi kita. Bukankah dengan pernikahan itu ananda bisa saling tolong-menolong di dalam kebajikan dan taqwa. Bukankah dengan pernikahan itu ananda bisa saling menutupi kelemahan dan kekurangan masing-masing. Bersungguh-sungguhlah untuk itu, untuk meraih segala kebaikan yang ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa sediakan melalui pernikahan tersebut. Jangan lupa untuk senantiasa memohon pertolongan kepada ALLAH. kemudian jangan merasa tak mampu atau pesimis. Jangan, jangan awali kehidupan rumah tangga nanti dengan perasaan lemah !

"Bersungguh-sungguhlah kepada yang bermanfa’at bagimu, mohonlah pertolongan kepada ALLAH, dan jangan merasa lemah!" (HR: Ibnu Majah)

Terakhir, ingatlah ananda bahwa nikah merupakan Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana sabdanya:
"Nikah itu merupakan bagian dari Sunnahku. Maka barang siapa berpaling dari Sunnahku, ia bukanlah bagian dari umatku."

Maka janganlah justru melalui pernikahan ini atau setelah aqad nanti  justru meninggalkan Sunnah untuk kemudian bergelimang di dalam berbagai bid’ah dan kema’shiyatan. Na’udzubilahimindalik.  Selanjutnya, marilah kita berdo’a Semoga Alloh SWT menerima segala Niat dan Maksud kita dan semoga dimudahkan urusan kita baik yang berurusan dengan dunia maupun akhirat. Amin Ya Robbal Alamin..

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment