mamahira.id

Menulis dan berbagi tentang keseharian yang ditemui

  • Home
Home Archive for July 2017
Kebiasaan selanjutnya yang masih dilatih adalah memakai baju. Memang memamaki baju sendiri lebih sulit jika dibandingkan dengan memakai celana. Saat membuka baju, dia masih bisa melakukannya sendiri. Tapi saat akan memamasang bajunya dia kewalahan dan masih minta bantuan :D

Mahira: Mah cucah ini mah cucah.
Saya: Iya sini saya bantu. Mana tangan kanannya?
Mahira : Nih.. (smbil memasukan tanggan kanan ke bajunya)
Saya: Tangan kiri?
Mahira: Nihh.. masuk
Saya: Nah.. udah masuk tangannya. Sekarang mahira tarik bajunya ke bawah ya di rapihin,
Mahira: Uhh uhhh... (sambil menarik bajunya)
Yeayy sudah (tepuk tangan otomatis)

Saya: Nah pinter. Besok latihan pakai baju sendiri lagi ya nak.
Mahira: Iyah..

Alhamdulillah banyak hal yang dia ternyata sudah bisa lakukan sendiri. Tinggal ibunya yang harus konsisten dan ekstra sabarrr. Tak ada hasil yang instan kan? :)

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day10
Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur adalah kebiasaan yang baik dan tidak boleh ditinggalkan menurut saya. Dulu saat saya kecil pun, mama saya bilang begitu. Katanya kalau gigi sudah berlubang rasanya sakit. Jadi saya pun ingin membiasakannya pada si kecil.

Saya: Mahira, gosok gigi dulu yuk. BIar bersih giginya.
Mahira : Iya. Sama ina ya mah.
Saya : Iya, sok belajar gosok gigi sendiri ya.
Mahira : Mana mah odon nya? (odol nya maksudnya)

Saya: Nih, sini sambil liat cermin.
Mahira : Nih di sikat yah.
Saya: Iya disikat ya tuh gigi depannya.

Mahira mengikuti instruksi saya walaupun ya gosok giginya masih sekenanya.

Mahira: Bersih. Ga ada kuman.
Katanya sambil terus menggosok.

Saya: Iya bersih ya. Boleh mama bersihin sekali lagi?
Mahira: Gak mau. Ina aja mah.

Dia maunya gosok gigi sendiri tanpa dibantu, sedangkan saya khawatir giginya masih kotor. heuheu.. Akhirnya setelah dibujuk lama, dia mau digosok sebentar lagi.

Sebetulnya dia sudah sangat excited untuk menggosok giginya sendiri tapi dari segi kemampuan utuk betul-betul membersihkan masih terus dilatih seiring berjalannya waktu, Good job, Mahira :)

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day9
Pagi-pagi saya mau nyampu dan beres-beres ruangan. Saya ajak mahira juga ikut menyapu. Sengaja saya belikan sapu kecil agar dia pakai yang itu biar sapunya gak kotor-kotor amat. Dia selalu antusias kalau mengikuti aktivitas saya.

Saya: Mahira, bantu mama beres-beres ya. Tuh bukunya kita masukan ke lemari.
Mahira: Iya mah. Satu-satu ah beraat
Saya: Iya satu-satu aja.
Sesudah membereskan bkuu-buku, dia membantu saya menyapu plastik bekas permen dan tisu.
Saya: Mahira nyapu yang ini ya nih bersihin terus masukin ke tempat sampah
Mahira: Iyah.

Eh bener dia bisa bersihin sampah-sampahnya, disapu ke dalam serokan lalu dibuang ke tempat sampah. Kalau soal yang ini dia mau karena bareng-bareng sama saya.


#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day8


Lagi-lagi sebelum mengajarkan kemandirian, memang ibunya mesti sabar dulu karena nungguin anak makan sendiri itu rasanya gatel pengen nyuapin biar cepet selesai.

Saya: Ayo Mahira makan lagi ya
Mahira: Iya. Enak ya mah.
Saya : Iya enak. Yuk biar sehat, kuat, pintar. Makan ya terusin.
Mahira: Mamah?
Saya: Iya mamah juga makan nih
Mahira : Ina?
Saya: Iya mahira juga makan kan. Abisin yuk..

Malah cerita ini itu. Nyendoknya disengajain sedikit-sedikit. Ya ampun lama bener.
Tarik nafas.. Keluarkan…
Sebetulnya untuk keterampilan menyendok, ia sudah mahir. Tapi masih agak manja ingin disuapi jika dia males makan sendiri. Akhirnya disuapi lagi setengahnya.

Yah kan namanya belajar gak cukup sekali dua kali. Semangaaattt…

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day7




Latihan kemandirian makan, mandi, dan membereskan mainan masih di ulang-ulang sejauh ini. Yang jarang latihan adalah pakai sepatu sendiri.

Nah sekarang Mahira udah mulai bisa pakai celana sendiri. Dia juga sudah bisa memilih mau pakai celana yang mana. Tapi ibunya kadang bingung kalau dia udah merasa bisa, maunya ganti-ganti celana terus. Padahal celananya gak basah atau kotor.

Saya: Mahira, udah yang ini ya celananya.
Mahira : Ngga, yang ini mah yang ini (sambil buka celana yang barusan dipakai dan mengambil celana baru)
Saya: Yaudah yang ini ya?
Mahira : Iyah.. Sini sama ina, mah. Ina aja… (maksudnya sama mahira aja)
Saya : Iya… sambil duduk dulu pakainya.
Mahira: Mah cucah mah. Sama mamah.
Saya: Loh kemarin kan bisa. Coba pelan-pelan. Bisa kok.
Mahira: Iya bisa. Bisa.. (sambil terus nyoba)

Akhirnya dia bisa pakai celana sendiri walau lama. Alhamdulillah kemajuan yang lumayan. Kalau pakai baju sendiri sih belum bisa. Baru bisa membukanya saja. Congrats Mahira :)


#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day6


Mahira lagi hobi-hobinya buka baju dan celananya sendiri walaupun belum saatnya mandi. Entah karena baru bisa, jadi terus dilakukan.
Mungkin ini tanda bahwa dia sudah bisa mulai dikenalkan dengan toilet training. Saya coba dari belajar mandi sendiri dulu. Sesudah dia membua baju dan celananya, mahira di arahkan untuk mengguyur tubuhnya pakai gayung.

Mahira: Mamah, dingin mah…
Saya: Iya gak apa-apa biar seger badannya terus jadi bersih, jadi wangi.
Mahira: He-em. Iyaa…

Lanjut memakai sabun,
Mahira : Mah sabun, minta.
Lalu digosokkan ke badannya.
Saya: Sekarang dibilas ya.
Mahira: Iyah… Dingin ih dingin.. Mah odon mah gigi (maksudnya mau odol buat sikat gigi)
Mahira sudah bisa sikat gigi sendiri walaupun harus saya ulangi, khawatir gak bersih. Hehe..

Nah yuk cepet pakai handuk biar gak dingin. Kita pakai baju.
Mahira senang bisa belajar mandi, pakai sabun sendiri, dia jadi lebih menikmati mandi.

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day5




Hari selanjutny adalah melatihnya memasang sepatu sendiri. Ini agak sulit bagi dia karena belum terbiasa.

Mahira : “Duh, cucah mah. Sama mamah aja.”
Saya: Ayo coba lagi, sedikit lagi.
Mahira: Ah ngga bisa.

Dia menyerah. Akhirnya saya memasangkan sepatunya pelan-pelan sambal ngobrol,
Saya: Nah pakai dulu yang kanan ya, dilonggarin dulu sepatunya supaya gampang masuk kakinya. Nah udah masuk, baru di rapikan.
Mahira: Iya iya mah. Yeee bisaa..

Insya allah di lain hari dan seterusnya akan terus belajar hingga bisa pakai sepatu sendiri.


#Level2#BunsayIIP#MelatihKemandirian#Tantangan10hari#Day4
Kemandirian yang saya coba lakukan bagi Mahira adalah membereskan mainan sesudah bermain. Memang belum langsung inisiatif seketia itu mau membereskan, tapi dia mengikuti apa yang saya lakukan.

Saya: Mahira, kita bereskan mainan ya. Mama bantu nih.
Mahira: Yuk… beres-beres.

Dia pun memungut mainan dan memasukannya ke dalam kotak. Kalau mood nya lagi baik memang gak susah membujuknya.

Habis itu juga dia ambil sapu, ya walaupun sapunya hanya digoyang-goyangkan saja. Yang penting ada inisiatif dulu untuk menjaga kebersihan.

Namun jika dia sedang lelah, saya yang akhirnya membereskan sendiri. Dia cepat berlari ke kamar dan bilang cape mau istirahat katanya.
Hadeuh anakku sudah besyaaar ;D


#Level2#BunsayIIP#MelatihKemandirian#Tantangan10hari#Day3


Mahira (22yo) masih belajar makan mandiri. Kali ini harus dibujuk makan sendiri sambil membuka buku anak bertema 'Aku Bisa Makan Sendiri'.

"Tuh liat Mahira, Sali makan sendiri. Pinter ya. Mahira juga pinter. Yuk makan sendiri ya."
Seperti biasa ngobrol dulu ngalor ngidul...

"Sali, makan ya. Pakai sendok. Nih nasi ya ma?"

"Iya itu nasi. Mahira juga makan ya sama nasi, ayam, sayur."

Setelah agak lama, baru dia makan. Sampai setengah piring dia bilang kenyang, padahal sepertinya mau disuapi. Akhirnya saya suapi dulu dan habis.

Yah untuk melatih anak mandiri memang butuh kesabaran kan. Insya Allah tetap semangat melatih kemandirian pada anak.

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day2





Alhamdulillah memulai untuk menulis di games kedua Bunsay ini walaupun praktiknya udah dari kemarin-kemarin.

Hari pertama ini saya mulai dengan kemandirian dalam mendisiplinkannya saat makan, dimulai dari mencuci tangan, membaca doa, mengambil nasi dan lauk pauk, mengambil minum lalu makan sendiri sambil duduk.

Tantangan di hari pertama cukup berjalan karena kebiasaan ini memang sudah diterapkan sebelum ada games, namun terkadang Mahira makan gak sampai habis kalau sendiri, sisanya harus saya yang menyuapi. Tak apalah, akan dicoba di hari berikutnya. Semoga bisa konsisten melakukan hal-hal tersebut.

#Level2
#BunsayIIP
#MelatihKemandirian
#Tantangan10hari
#Day1




@utamistr || #mamahiranotes

Kuliah Bunda Sayang IIP ini memang rasanya paaas banget. Di usia Mahira yang akan menginjak dua tahun, ada beberapa target kemandirian yang ingin di capai. Diantaranya menyapih dan toilet training. Tapi kedua target itu betul-betul harus prepare banget dan butuh kesiapan fisik juga mental dari Mahira juga saya dan suami sebagai orang tuanya.

Intinya harus siap anak akan lebih rewel, misalnya di awal-awal proses menyapih. Bayangkan saja, dua tahun begitu nyaman dan nikmatnya menyusu, sekarang kenyamanan dan kenikmatan itu harus berakhir. Saya juga harus siap karena bagi ibu pun menyusui punya kenikmatan tersendiri. Menyusui itu dapat menenangkan batin ibu, karena anak jika sedang disusui itu biasanya lebih tenang. Perasaan ibu pun jadi ikut tenang.

Nah kalau toilet training, ya harus siap kalau sewaktu-waktu anak ngompol dan membasahi kasur, kursi, lantai, dll karena dia gak pakai diapers. Namanya juga toilet training, jadi mesti lepas diapers kan? Orang tua harus sabar juga kan kalau misal rumah jadi agak bau pesing (oomygod). Dalam toilet training pun kita gak boleh marah-marah kalau anak belum lulus atau masih ngompol. Teorinya sih mereka akan lulus jika memang mental fisik mereka sudah siap, tentu dengan latihan-latihan BAB dan BAK di kamar mandi tersebut.

Tarik nafas dulu...
Inhale Exhale... fiuuuhhh...


Seringkali kita mencari berbagai cara mengatasi anak tantrum, tetapi lupa bagaimana caranya agar ibu tidak ‘tantrum’ saat menghadapi anak.

Padahal perasaan anak seringkali mewakili perasaan ibu. Ketidakberesan anak seringkali mencerminkan betapa kacaunya ibu di hari itu.

Suatu malam ketika mendapati anak sedang tertidur pulas, rasa sesal pun datang. Kita begitu kesal pada anak yang tidak menghabiskan makanannya.

Kita begitu marah pada anak yang menangis karena tidak tercapai keinginannya. Kita sudah begitu emosi pada kepolosan dan ketidaktahuan mereka.

Dan lagi-lagi kita menyalahkan masa lalu yang dibungkus dengan kata ‘innerchild’. Kita merasa sulit mengontrol emosi hanya karena dahulu mendapat didikan yang keras dari orang tua.

Padahal kita selalu berjanji pada diri sendiri akan menumbuhkan bibit kesabaran pada anak-anak. Agar kelak mereka menjadi pribadi yang kuat dan mampu menahan diri.

Terkadang memang pundak kita terasa berat ya, Bu. Entah dengan berbagai kegiatan fisik yang menguras tenaga atau dengan berbagai masalah yang menguasai pikiran dan dada.

Cukup putuskan sejenak mata rantainya agar hati kembali menyala dan berbinar-binar membersamai mereka. Tak perlu menguras tenaga dengan nasihat panjang kali lebar namun pada akhirnya tidak dipahami oleh ananda. Tak perlu memaki untuk menasihati, bukankah kita juga tak pernah suka jika dianggap sebelah mata?

Jangan lagi menjadikan ‘innerchild’ sebagai tameng yang meloloskan kita pada membentak dan melukai hati anak-anak. Jangan lagi menjadikan kurangnya ‘me time’ menjadikan kita sosok yang ditakuti orang-orang yang kita sayangi.

“Jangan marah, maka bagimu surga.”
Jika menahan marah sangat mudah tentulah bukan surga ganjarannya. Maka berusalah walau harus bersusah payah.

Dari seorang ibu yang masih sering marah :(😭
~Siti Rahmi


Umur 2 itu titik dmn anak mulai memunculkan egonya. Sebetulnya ada 2 tipe, akan jd si dominan yg mudah marah kah atau jd si pemalu yg penakut kah anaknya.

Kebetulan Mahira adalah anak tipe pertama, si dominan. Banyak kemauan dan gak mau banyak dilarang. Mudah marah jika keinginannya tdk terpenuhi. Bikin spaneng :D

Klau kata ahlinya sih, ortu hrs tetap tenang tenang dan tenang. Jgn mudah tersulut sama tangisan atau triakannya. Prakteknya mah susah sist. Apalagi kalau lg krg sabar. Tp kalau gak sabar dan malah sm2 emosi, jtuhnya jd krg baik. Dua2nya bakal sama2 stres.

Utk mengisi tangki kesabaran mmg btuh usaha, baik fisik dan ruhani. Usahakan ttep waras, jgn terlalu membebani diri dgn serangkaian tugas domestik, target parenting yg buanyak, dll. Jaga kualitas ibadah dan terus berdoa memohon pertolongan Allah. Yakin ini smua adalah jihad sbg Ibu yg insya Allah diridhoiNya.

Selain itu, rasanya gak adil kalau hanya melihat sisi negatif dari anak kita. Padahal banyak kelebihan lain yg dimilikinya. Misalnya anak tipe dominan ini selalu antusias dengan hal baru makanya dia lbh excited kalau main, dibacakan buku, ngikutin aktifitas ortu kya beberes, cnderung mandiri krn rasa ingin tahunya besar dan kemauannya keras.

Setiap orang tua pasti punya cara tersendiri utk menghadapi anaknya sesuai karakter mereka yg unik. Org tua jg sebetulnya org yg paling mengerti sikon anaknya. Jd seharusnya tdk terlalu sulit utk berdamai dgn keadaan. Semangat ibuuuu bapaaak 😇


#teribletwos 
#twoyearsold
#22monthsold
#sharingparenting 
#mamahiranote
Subscribe to: Posts ( Atom )

ABOUT AUTHOR

Hai. Assalamu'alaikum. Nama saya Tami. Saya seorang Ibu Rumah Tangga yang hobi menulis dan membuat konten di media sosial. Selamat datang di blog mamahira.id. Semoga ada yang bisa diambil manfaatnya disini.

LATEST POSTS

  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...
  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...
  • Bagaimana Cara Membaca Buku dengan Cerdas ?
    Buku adalah jendela dunia. Membaca buku, menikmati buku, dan melahap buku adalah kenikmatan tersendiri bagi sebagian orang. Buku mamp...
  • Demi Masa. Masihkah Kita Ada di Hari Esok?
    Pepatah Jepang mengatakan  time is money . Karena mereka menganggap jika waktu itu sangat berharga selayaknya uang. Gunakanlah waktumu seb...
  • Pilihan Hidup
    Ketika Tuhan memberi dua ketetapan di setiap alur hidupmu, Siang dan malam, hitam dan putih, baik dan buruk, suka dan duka, tangis dan Taw...
  • So blessed being a woman
    Terkadang wanita mengeluh ketika menjalani perannya sebagai ‘seorang wanita’. Wanita dalam kehidupan ini memiliki 3 peran dimulai dari sa...
  • Life changes...
    Hello my Blog. Mau curhat. Boleh ya Blog? *eh..* ini tentang 2014.. adalah tahun perubahan BESAR I resigned from my job as a banker...
  • Kuliah Lapangan Mahasiswa Keuangan Syariah POLBAN
    Di pagi yang masih gelap itu kami mahasiswa keuangan syariah tingkat 3 dan 4 POLBAN bersiap-siap untuk mengikuti perjalanan dalam rangka ‘I...
  • Cita-cita.
    Dulu sewaktu kecil, jika ada orang yang bertanya tentang cita-cita pasti jawabannya standar dan ideal sekali. Cita-citanya nanti jadi apa? J...
  • Aliran Rasa #Level11 Bunda Sayang

Blogger templates

Categories

  • #menurutloh (1)
  • aliranrasa (1)
  • ART (1)
  • Asisten (1)
  • baby (4)
  • babymilestone (3)
  • berbenah diri (1)
  • bintang keluarga (10)
  • birth (1)
  • Blogcompetition (1)
  • book and writings (1)
  • Buku Anak (1)
  • bunda sayang (89)
  • ceritaku (1)
  • curhat (4)
  • EKONOMI DAN KEUANGAN (2)
  • esai (1)
  • family (13)
  • Finance (1)
  • fitrah seksualitas (3)
  • For Things to Change I Must Change First (10)
  • full day school (1)
  • Halo Balita (1)
  • happiness (4)
  • ibu profesional (33)
  • Ibu Profesional Bunda Sayang Level 8 Tantangan 10 Hari (12)
  • IIP (76)
  • islam (1)
  • kampus (2)
  • Kelas Bunda Sayang (26)
  • Kelasmenulisceritaanak (1)
  • keluargamultimedia (1)
  • kemandirian anak (7)
  • Konmari (1)
  • kuliah bunda sayang (8)
  • learningbyteaching (10)
  • level 10 (11)
  • level12 (9)
  • life (19)
  • lomba (1)
  • love (7)
  • mahasiswa (3)
  • matharoundus (11)
  • Mom (1)
  • momstories (16)
  • montessori (1)
  • motherhood (5)
  • MOTIVASI (19)
  • motivation (4)
  • mpasijourney (1)
  • pendidikan (1)
  • pregnancy (1)
  • puisi? (4)
  • QUOTES (8)
  • reflection (1)
  • resensi buku (1)
  • resign (1)
  • Review Buku (1)
  • Rumah Cerdik - Toko Buku (1)
  • rumah tangga (2)
  • Sekolah (1)
  • smp al-mutaqin (1)
  • Story (2)
  • tantangan 10 hari (16)
  • tantangan10hari (5)
  • The Life-Changing Magic of Tidying Up (1)
  • thinkcreative (9)
  • Trivia.id (1)
  • TUGAS KULIAH (3)
  • urusandomestik (1)

Instagram

Blog Archive

  • ►  2023 (2)
    • ►  October (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2018 (71)
    • ►  September (1)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (15)
    • ►  April (10)
    • ►  March (4)
    • ►  February (13)
    • ►  January (10)
  • ▼  2017 (63)
    • ►  December (10)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (10)
    • ▼  July (13)
      • GAMES BUNDA SAYANG #LEVEL2 #DAY10
      • GAMES BUNDA SAYANG #LEVEL2 #DAY9
      • GAMES BUNDA SAYANG #LEVEL2 #DAY8
      • GAMES BUNDA SAYANG #LEVEL2 #DAY7
      • GAMES BUNDA SAYANG #LEVEL2 #DAY6
      • GAMES BUNDA SAYANG #LEVEL2 #DAY5
      • GAMES BUNDA SAYANG #LEVEL2 #DAY4
      • GAMES BUNDA SAYANG #LEVEL2 #DAY3
      • GAMES BUNDA SAYANG #LEVEL2 #DAY2
      • Games Bunda Sayang #Level2 #Day1
      • GAME LEVEL 2 - Tantangan 10 hari Melatih Kemandiri...
      • Jangan marah, maka bagimu surga
      • Tingkah Polah Anak 2 Tahun
    • ►  June (12)
  • ►  2016 (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
  • ►  2015 (8)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
  • ►  2013 (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2011 (36)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  August (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (8)
    • ►  March (1)
    • ►  February (11)
Powered by Blogger.

Latest Posts

  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...
  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 mamahira.id.
Designed by OddThemes