mamahira.id

Menulis dan berbagi tentang keseharian yang ditemui

  • Home
Home Archive for February 2011


Sandarkan hatimu pada yang berhak. Yang menguasaimu di dunia dan di akhirat kelak. Jangan kau risaukan pedih dan sesal yang telah lalu. Semua itu bisa kau ubah dengan senyuman baru. Lunakanlah hatimu, lebarkanlah senyummu , lapangkanlah dadamu. Buat Tuhanmu menyayangimu dan dekat denganmu. Kesungguhanmu untuk mendektai-Nya adalah bukti dari mulianya jiwamu.

Bila langkah ini terasa berat, ayunkanlah secara perlahan. Perlahan tapi pasti. Menuju bahagia yang hakiki, indah tak terperi. Tuhanmu tau, engkau bisa berjalan dengan rendah hati dan terpuji. Tuhanmu tau, engkau mampu melewati semua rintangan yang kau lalui.
Cepat atau lambat, semua akan terasa mudah dan menjanjikan. Ketika kita benar-benar mengerti dan tau konsep Illahi. Dimana jalan yang seharusnya kita tempuh untuk menimba ilmu dan menabung amal kebaikan . Walaupun terkadang manusia mengalami naik-turun. Semua itu tentu tidak menjadikan semangat kita untuk lebih mencintai dan mengenal Tuhan menjadi luntur.
Resapilah dan renungkan tentang hidup ini di sela detik-detik kesibukan duniamu. Betapa tak terhitung nikmat yang engkau dapat selama ini. Dimana rasa syukurmu yang engkau sembunyikan selama ini? Masih dapatkah kau mendustakan nikmat yang telah Tuhan berikan?
Yaa Rabbana.. Ampuni hamba jikalau hati ini tak terhijab, jikalau ucap ini tak terjaga, jikalau langkah ini tak sejalan. Hanya padaMu Ya Rabbi, hamba berserah diri dan hanya padaMu hamba kembali..

Kehidupan sering berlaku dengan cara yang sulit kita mengerti maksudnya.

Tetapi, jika hati kita ikhlas, kita akan melihatnya sebagai CARA TUHAN MENUNTUN KITA MENUJU JALAN YANG LURUS, jalan yang diberkati nikmatnya kedamaian dan kesejahteraan, dan nikmatnya kewenangan memimpin kehidupan yang bernilai.

Karena ini semua atas kehendak Tuhan, marilah kita berlaku lebih patuh.





Bank Syariah, Mampukah Mengentas Kemiskinan Umat?

Oleh : Siti Rahmi Nur Utami, Mahasiswi Keuangan Syariah Politeknik Negeri Bandung

Berbicara tentang perbankan syariah, secara tidak langsung mengingatkan kita pada kondisi perekonomian umat. Dua hal tersebut sangat berkaitan erat, karena keduanya berbanding lurus. Benarkah berbanding lurus? Mengapa kemajuan perbankan syariah belum di iringi dengan kesejahteraan (welfare) umat? Mengapa kondisi perekonomi belum berkembang secara signifikan  walaupun di beberapa bidang telah diterapkan sistem syariah khususnya di bidang perbankan? Lalu apa yang menjadi  kendala utama dari tersendatnya kemakmuran ini? Bagaimana solusi terbaik yang kita miliki dan kita yakini sebagai khalifah di muka bumi sehingga perekonomian ini mampu berdiri tegak?
Semua pertanyaan di atas telah menginspirasi saya untuk bermimpi, berpikir dan bergerak untuk mengubah keadaan. Allah SWT berfirman dalam QS. 13:11,

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka ”

Sebagai mahasiswi yang insyaalloh nantinya akan menjadi akademisi sekaligus praktisi di bidang ekonomi syariah, saya ingin sekali menularkan niat kepada rekan-rekan sekalian untuk memiliki semangat membangun kesejahteraan umat khususnya di bidang ekonomi. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk tetap memegang teguh komitmen ini?
Yang pertama, kita perlu mengubah cara pandang atau pola pikir masyarakat saat ini. Uang atau materi merupakan kebutuhan pokok yang dapat menjadi modal untuk pergerakan yang terarah. Namun, disisi lain materi menjadikan pola pikir dan pola hidup masyarakat menjadi bermasalah, sehingga mereka menjadi konsumtif atau boros. Inilah salah satu cikal bakal kebobrokan suatu perekonomian.

Pada awalnya masyarakat yang konsumtif (skala kecil), seiring waktu berjalan Negara pun akan semakin konsumtif (skala besar). Ketika materi telah merajai alam pikiran manusia, kejernihan pikiran pun akan semakin memudar. Cara apapun digunakan untuk menambah semua kekayaan dan asset mereka. Tidak perduli apakah itu haram atau halal, tidak perduli kondisi masyarakat kecil yang semakin mengenaskan, tidak perduli apakah mereka memakan harta yang halalan toyyiban.

Bank Syariah muncul dengan prinsipnya tentang larangan riba. Riba dalam segala bentuknya dilarang bahkan dalam ayat Alquran tentang pelarangan riba yang terakhir yaitu surat Al Baqarah ayat 278-279 secara tegas dinyatakan sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba itu jika kamu orang beriman. Kalau kamu tiada memperbuatnya ketahuilah ada peperangan dari Allah dan RasulNya terhadapmu dan jika kamu bertobat maka untukmu pokok-pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula teraniaya.”

Disinilah masyarakat tidak hanya dituntut untuk cerdas dalam berpikir, tetapi juga cerdas dalam moral.

Yang kedua, pencerdasan masyarakat tentang Bank Syariah. Hal ini sangat penting sebagai dasar dari pergerakan yang akan membangun umat.  Apa itu Bank Syariah? Bagaimana sistem yang digunakan menurut teori dan ilmu fiqh? Akad apa saja yang terdapat didalamnya? Apa keuntungannya? Bagaimana cara mengimplementasikannya?
Tanpa pengetahuan dan informasi yang jelas, Bank Syariah menjadi kurang attractive karena masyarakat tidak mampu menilai secara objektif. Oleh karena itu, sumber daya manusia dan sosialisasi adalah hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan ini.

Kedua hal tersebut adalah dasar-dasar  penting yang perlu di perhatikan, juga sangat perlu untuk segera direalisasikan dengan sebaik-baiknya. Lalu selanjutnya, apa yang perlu dilakukan bank syariah sebagai salah satu media yang menghubungkan masyarakat dengan perkekonomian umat? Hal apa saja yang perlu dibenahi dalam perkembangannya? Adakah hal-hal yang masih menjadi pro-kontra sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan perekonomian?
Fakta yang saya dapat dari berbagai sumber , perbankan syariah masih lemah dalam infrastruktur menurut ketua Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia, Riawan Amin dalam Media Gathering di Jakarta. Selain itu, perbankan syariah memerlukan adanya inovasi produk serta peningkatan dalam teknologi perbankan menurut Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Ramzi A. Zuhdi, karena menurutnya inovasi produk perbankan syariah adalah salah satu keharusan dalam strategi besar pengembangan pasar perbankan syariah.
Secara garis besar, para ahli memang telah meneliti dengan berbagai fenomena yang terjadi di dalam dunia perbankan syariah saat ini. Namun belum ada dampak yang signifikan dalam perkembangannya, karena memang pertumbuhan memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Sudah cukup mampukah peningkatan dalam inovasi produk, peningkatan teknologi serta pembenahan dalam infrastruktur untuk membangun perekonomian yang baik? Saya rasa hal itu belum cukup untuk benar-benar memulihkan perekonomian rakyat tanpa adanya ‘ghirah’ untuk setia terhadap komitmen awal yaitu mensejahterakan umat. Bank syariah perlu lebih dekat dengan umat, dengan masyarakat terutama masyarakat kalangan menegah kebawah. Bank syariah tidak hanya mengejar materi semata dan margin yang besar, namun membawa umat dalam kepercayaan terhadapnya. Dari situlah masyarakat akan memberikan aura positif sebagai inspirasi untuk Bank Syariah agar Bank Syariah tumbuh  berkembang bersama umat.
Di sisi lain, Bank syariah memang perlu menyusun strategi yang nyata untuk mencapai target yang ditetapkan tanpa menomorduakan kepercayaan masyarakat.
Salah satu strategi yang dilakukan bank syariah untuk mengentas kemiskinan adalah berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan pedagang perantara, pembinaan konsumen, pengembangan modal kerja dan pengembangan usaha bersama. Selain itu bank syariah juga membuka peluang berusaha yang lebih besar sehingga dapat melakukan usaha-usaha yang produktif.

Bank syariah yang mempunyai tujuan menyejahterakan umat dapat  ‘menggalakan’ program-program tersebut secara berkesinambungan. Selain membantu permodalan dan pembiayaan, Bank syariah juga sekaligus memberikan edukasi atau pencerdasan tentang Bank Syariah baik bagi pengusaha kalangan atas maupun kalangan menengah kebawah, sehingga keduanya memiliki kesadaran untuk membangun good corporation. Bank syariah dengan berbagai produknya tentu mampu memfasilitasi kegiatan ini, contohnya produk salam. Mengapa produk salam? Seperti kita ketahui, Negara kita adalah Negara agraris yang sangat berpotensi dalam bidang pertanian. Selain melestarikan sumber daya alam yang ada, kita juga memanfaatkannya dengan baik demi kesejateraan umat.

Salam adalah sistem jual beli yang harga dibayar lebih dulu dan barang diserahkan kemudian (khusus hasil pertanian, peternakan atau perkebunan). Usaha ini tidak hanya menguntungkan bagi para pemodal atau shahibul maal, usaha ini juga mengangkat perekonomian masyarakat kecil atau masyarakat menengah kebawah.
Namun pada kenyataanya, memang masih ada kekurangan dari produk syariah ini. Contohnya pada salam, risiko harga gabah yang fluktuatif dapat merugikan bank. Untuk dapat mengatasi hal ini perlu adanya kepercayaan, kejujuran dan rasa tanggungjawab yang tinggi antara Bank Syariah, pemodal (sahibul mal) dan pengelola (mudharib).

Selain dari sisi pengembangn produk yang sudah ada dan peningkatan inovasi produk yang sedang dilakukan, Bank Syariah juga perlu ‘menggalakan’ Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS) lebih dari sebelumnya. Pada kenyataannya ZIS di Bank Syariah hanya beberapa % saja, sehingga dampaknya belum cukup besar. Seperti kita ketahui ZIS juga sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan umat, namun penyalurannya juga perlu diperhatikan dengan baik. Jangan sampai dana yang tersalur hanya sebagian saja dan sebagian lagi lari ke ‘tangan-tangan’ yang tidak berhak sama sekali. Ada baiknya penyaluran dana ZIS tersebut digunakan untuk permodalan usaha kecil yang produktif, sehingga masyarakat yang membutuhkan tidak diberi ‘umpan’, tetapi diberi ‘kail’.

Demikian hal-hal yang bisa saya sampaikan disini. Semoga tulisan saya menjadi inspirasi dan semangat bagi para akademisi maupun praktisi sistem keuangan syariah, khususnya di bidang perbankan. Kritik dan saran yang membangun akan sangat diperlukan demi tulisan-tulisan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. 



Pepatah Jepang mengatakan time is money. Karena mereka menganggap jika waktu itu sangat berharga selayaknya uang. Gunakanlah waktumu sebelum waktu itu tidak ada untukmu, itupun sebuah pepatah tentang arti dari waktu itu sendiri.
Islam, agama yang rahmatan lil ‘alamin tak kalah dengan semua pepatah itu, bahkan islam sangatconcern dalam memandang keurgensian sebuah waktu. Islam sangat mengutamakan efisiensi waktu. Dan itu tertuang dalam konsep islam itu sendiri.


Demi masa.
QS. al-Ashr (103) : 1
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
QS. al-Ashr (103) : 2
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.
QS. al-Ashr (103) : 3
Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah buku, tentang waktu. Betapa dahsyatnya kecepatan waktu dan betapa berharganya 1 detik itu. Rasanya menyesal jika 1 detik itu luput dari hidup kita. Karena waktu adalah hidup itu sendiri.
Saya tercengang ketika buku ini menyuguhkan sebuah prolog berjudul :


Berdialog Dengan “Satu Detik”
Pada suatu hari aku duduk dan menghadapkan hati ini ke hadirat Allah sambil menyesali rentang usia yang telah kulalui. Kupanggil satu detik dari waktu hidupku. Aku katakan kepadanya :
+ Aku harap agar engkau mau kembali lagi kepadaku, supaya aku dapat menggunakanmu utuk berbuat kebajikan.
_Sesungguhnya tidak ada waktu yang sudi berkompromi untuk berhenti.
+ Wahai detik.. aku memohon, kembalilah padaku agar aku dapat memanfaatkanmu dan mengisi kekuranganku pada dirimu.
_ Bagaimana aku dapat kembali padamu, padahal aku tertutup oleh perbuatan-perbuatanmu!
+ Coba lakukan hal yang mustahil itu dan kembalilah padaku. Betapa banyak detik-detik selain kamu yang juga aku sia-siakan?
_ Sendainya kekuasaan ada di tanganku, pastilah aku kembali padamu, namun tiada kehidupan bagiku. Dan itu terlipat oleh lembaran-lembaran amalmu yang diserahkan kepada Allah SWT.
+ Apakah mustahil, jika engkau kembali padaku, padahal saat ini engkau sedang berbicara kepadaku?
_ Sesungguhnya detik-detik didalam kehidupan manusia, ada yang dapat menjadi kawan setianya dan ada kalanya ia jadi musuh besarnya. Aku adalah detik-detik yang menjadi musuhmu dan yang akan menjadi saksi atas kamu di hari Kiamat kelak. Mungkinkah akan bertemu, dua orang yang saling bermusuhan?
+ Aduhh, alangkah menyesalnya aku. Betapa aku telah sering menyia-nyiakan detik-detik dalam perjalanan hidupku! Tetapi sekali lagi aku mohon sekiranya engkau sudi kembali kepadaku, niscaya aku akan beramal saleh “di dalammu” yang pernah aku tinggalkan.
Maka detik itu pun terdiam, tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Aku pun lantas memanggilnya :
+ Wahai detik, tidakkah engkau dengar panggilanku? Kumohon jawablah….
_ Wahai orang yang lalai akan dirinya, wahai orang yang menyia-nyiakan waktu-waktunya.. tahukah kamu, saat ini, demi mengembalikan satu detik saja, sesungguhnya kamu telah menyia-nyiakan beberapa detik dari umurmu. Mungkinkah engkau dapat mengembalikan mereka pula? Namun aku hanya dapat berpesan kepadamu, “Sesungguhnya segala perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) segala perbuatan buruk.”


Maka, wahai sahabatku, bersegeralah…, beramallah, bersungguh-sungguhlah, bertakwalah kepada Allah dimana pun engkau berada. Ikutilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya, dan bergaullah dengan sesama manusia dengan budi pekerti yang luhur.


Betapa istimewanya waktu yang kita miliki di dunia ini. namun terkadang kita tak menyadari bahwa hal itu begitu istimewa dan baru menyadarinya ketika ia telah pergi.
Kesia-siaan terbesar di dalam kehidupan anak manusia, kesia-siaan yang menjadi sumber kesia-siaan yang lain. Karenannya, setiap orang harus memahaminya. Kesia-siaan yang di maksud adalah “menyia-nyiakan hati dan waktu”
Menyia-nyiakan hati disebabkan dari sikap yang lebih memprioritaskan kehidupan dunia daripada akhirat, dan membiarkan waktu terbuang seolah esok masih ada waktu (thuulul-amal). Karena manusia sering kali memperturutkan hawa nafsunya. Sehingga waktunya terbuang tanpa arti.


Waktu itu laksana pedang yang tajam. Waktu dapa digunakan seperti yang kehendaki atau jika tidak, ia akan siap memotongmu. Naudzubillah..
Ketika proses kehidupan kita telah sampai kea lam barzah, saat inilah manusia akan sadar besarnya nilai waktu, setelah terputar dalam benknya “kaset rekaman” secara lengkap tentang perjalanan hidupnya. Lalu ia mulai memepertanyakan, apa saja yang telah ia lakukan selama hidup?


Kekosongan dapat berupa kekosongan akal. Kekosongan akal adalah sifat binatang. Sebab binatang merupakan makhluk ciptaan-Nya yang tidak memiliki kesiapan tuntuk menggunakan akalnya. Maka, manusia disejajarkan dengan binatang apabila ia mengabaikan fungsi dan peran akalnya dalam menerima pengetahuan-pengetahuan yang berguna. Karenanya, kita harus menyadari pentingnya pengisian akal pikiran dengan sesuatu yang bermanfaat (fooding).


Selain itu dapat berupa kekosongan hati. Hati hanya sepenggal organ dari hidup manusia, jika hidup, hiduplah seluruh tubuhnya, jika mati maka matilah seluruh tubuhnya. Hati adalah tempat bersemayamnya iman dan hawa nafsu. Kekosongan hati haruslah di isi dengan keimanan.


Lalu kekosongan jiwa (nafsu). Jiwa ini apabila tidak disibbukan dengan hal yang positif, ia akan menyibukkan kita dengan kebathilan. Menyibukkan jiwa dengan kebaikan itu adalah dengan menyucikannya, mendidik dan menarik tali kekangnya dari perkara yang bathil (mengalahkan hawa nafsunya). Maka sering ada pepatah, “Mengalah kan diri sendiri lebih sulit daripada mengalahkan orang lain.”


Lalu bagaimana caranya mengefektifkan waktu dari detik-detik kita yang berharga ini?
Pergerakan terarah. Dalam aplikasinya dalam hidup manusia, pergerakan ini meninggalkan sesuatu yang akan menimbulkan kesia-siaan baginya demi mengisi dan menguasai waktu ini dengan sesuatu yang berguna bagi dunia dan akhirat. Lalu bergaul dengan masyarakat. Karena manusia makhluk social sudah tentu hubungan dengan masyarakat harus di jaga dengan baik. Dengan berdakwah atau mengikuti dakwah, forum-forum diskusi dan sharing tetang hal-hal yang berguna. Dengan bergaul, timbul keinginan untuk selalu membantu orang lain. Seperti yang dikatakan Affrahuur-Ruuh dlm bukunya,
“Manakala nilai hidup hanya untuk diri kita, maka akan tampak bagi kita bahwa kehidupan ini sangat kecil dan singkat. Yang dimulai sejak kita memahami arti hidup dan berakhir hingga batas umur kita. Tetapi apabila hidup dengan orang lian, maka jadilah hidup ini bermakna panjang dan dalam. Sebab hidup bukanlah sekedar bilangan tahun, akan tetapi lebih dari itu, hidup merupakan bilangan dari rasa, akan arti hidup itu sendiri.”


Lima perkara yang disukai para sahabat Nabi SAW seperti selalu bergabung (berjamaah) dengan orang-orang saleh yang aktif, mengkitui sunah nabi, memkmurkan mesjid (khusunya bagi ikhwan), tilawah Al-quran dan jihad fi sabilillah.
Selain itu membaca buku-buku yang berbobot dan penuh makna, berdiskusi dan bertamasya (rihlah) dan berolahraga bisa menjadi pilihan untuk mengisi waktu, disesuaikan dengan tingkat prioritas masing-masing individu.


Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu ini dengan kegiatan-kegiatan seperti yang telah disampaikan diatas. Banyak cara untuk memanfaatkan waktu ini dengan baik. Asalkan niat yang benar dan lurus dari dalam hati kita. Karena Allah akan selalu membuka jalan bagi mereka yang ingin selalu dekat dengannya-Nya, memperoleh ridho dan cinta-Nya.

Wow.. I think this book is able to give a great motivation for us for living, not only in the world but also in everlasting life.

Judul bukunya Saleh Yang Salah. Ini adalah buah karya dari seorang Dosen Manajemen Keuangan, tetapi dalam buku ini beliau tidak membahas tentang seluk belu Manajemen keuangan (struktur modal, leverage, laba perusahaan, atau hubungan harga saham dan kekayaan pemegang saham). Buku ini mengangkat pemahaman tentang kesalehan yang tak berbatas pada kesalehan pribadi, namun saleh juga berkaitan dengan kesalehan umat.
Disini kita termenung, men-slow motion-kan keadaan, berpikir dan kembali meraba hati kita. Teradang kita tak berpikir sejauh ini dalam hidup, terkadang kita begitu acuh dengan berbagai kenyataan di depan mata, terkadang kita pura-pura tak melihat adanya sebuah ketidakadilan dalam hidup seperti jurang sosial yang terlalu ironis anatar si miskin dan si kaya, dan sering kali kita tak peduli dengan semua itu. Padahal Allah telah menjanjikan sesuatu yang sangat indah jika kita mampu melihat hal-hal demikian tadi secara jelas dan berusaha untuk mengubah keadaan diri dari 'tidak sadar' menjadi 'benar-benar sadar', membuka mata lebar-lebar, membuka hati dan pikiran untuk membuat pribadi ini lebih baik sekaligus mengangkat derajat umat (muslim) yang berada di sekitar kita.

Semua bab nya mengingatkan kita betapa pentingnya hal-hal kecil hingga hal-hal besar dalam kehidupan seoran muslim. Karena tidak ada satu hal pun yang bisa di remehkan dalam sebuah kehidupan. Baik dalam hubungan kita dengan sesama manusia, ataupun hubungan kita dengan Sang Illahi.
Islam mengajarkan kita untuk selalu menata hati, mensucikan jiwa, melawan nafsu dunia dan selalu ingat akan adanya akhirat. Semua hal yang dilakukan di bumi ini akan di minta pertanggungjawabannya kelak. Dunia adalah ladang untuk menghimpun amal dan kekuatan agar kita termasuk dalam hamba Alloh yang di ridhoiNya. Amiin Yaa Rabb..
Begitulah islam, rahmatan lil 'alamin.
Selain mengingatkan kita tentang bagaimana cara menata pribadi sendiri, islam juga menyadarkan kita tentang 'kepedulian', kepedulian terhadap sesama, khusnya kepada kaum muslimin. Kita merasa begitu harus 'melakukan' sesuatu jika keadaan umat sudah sangat memprihatinkan, kemiskinan yang tak terperi, ataupun kisah-kisah ketidakadilan hingga HAM pun dirasa bukan hal yang tepat untuk menyuarakan hak-hak manusia yang terinjak-injak. Maka, siapa lagi yang harus bertindak selain kita sebagai saudara kaum muslimin.

Sekiranya begitulah sedikit gambaran yang bisa saya deskripsikan setelah membaca buku ini. Manusia terkadang memang sering lupa, tapi ingat Tuhan tak pernah lupa. Manusia memang sering berdosa, tapi ingat Tuhan Maha pengampun dosa-dosa. Semoga kita dapat terus berjuang sebaik mungkin untuk melakukan yang terbaik dan pikiran kita tak tertutup dengan pemikiran yang dangkal seta hati kita selalu ada dalam keadaan suci dan selalu mengingat Alloh SWT kapanpun dimanapun. Amiin..
Ketika Tuhan memberi dua ketetapan di setiap alur hidupmu,
Siang dan malam, hitam dan putih, baik dan buruk, suka dan duka, tangis dan Tawa.
Sejenak kita renungkan hidup di masa yang lalu dan kini, keduanya hampir dirasakan oleh setiap individu. Ada yg menerima, ada yang ngotot tidak bisa menerima kenyataan yg terjadi, ujung-ujungnya doing negative.
Tetapi disadari atau tidak, semua rangkaian yang diberi-Nya merupakan implementasi dari kasih sayang Tuhan terhadap hamba-Nya.

“Oh Tuhan, mengapa Kau mengembil sesuatu yang aku senangi?”
“Mengapa aku tidak bisa seperti mereka, Tuhan?”
“Mengapa begini? Mengapa begitu?”
Dan mengapa kita tak bisa menerima semua hal tersebut dengan hati yg ikhlas?

Terkadang manusia terlalu saklek dengan apa yang ada dalam pikirannya.
“Pokoknya harus begini dan begitu”
“Pokoknya tidak boleh begini dan begitu”
Padahal dia tidak pernah tau hal itu benar-benar harus begini dan harus begitu.

“Tuhan, tolong kembalikan dia”
“Tuhan, berikan semua yang aku minta”
Tuhan memang akan mendengar setiap do’a hambaNya, namun tak semua do’a hamba-Nya terkabulkan. Manusia hanya serpihan kecil di muka bumi, dan Tuhan Maha Mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi.

Mengapa kita tidak nikmati saja semua ‘ketidakbisaan kita’ tanpa harus mengatakan ‘saya tidak bisa’. Sungguh, manusia terlalu awam dan terlalu sok tau.
Dan tulisan ini mungkin didasari dengan ‘kesoktauan’.
Tetapi bisakah kita mengubah ‘settingan’ pemikiran kita. Bahwa sesuatu yang tidak sejalan dengan keinginan hati mungkin Sesuatu yang terbaik yang di berikan Tuhan.

Bukan berarti kita pasrah dengan keadaan, tapi berusaha untuk….
Dan keikhlasan adalah hal yg tidak mudah, karena muncul dari relung jiwa terdalam setiap individu.

“Boleh jadi kamu memebnci sesuatu, padahal ia baik bagimu” (Al-Baqoroh:216)
“Barangkali kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Alloh menjadikannya kebaikan yang banyak.” (An-nisa:19)
Wallohu’alam
What Money Will Buy..... 

a bed but not sleep,
books but not brains,
food but not appetite,
finery but not beauty,
a house but not a home,
medicine but not health,
 
luxuries but not culture,
 
amusements but not happiness,
 

religion but not salvation

 It doesn't mean anything at all....
I hear I forget, I see I know, I do I understand.


I



"Janganlah kamu mengenal dan mengikuti kebenaran karena tokohnya; tetapi kenalilah kebenaran itu sendiri, niscaya kamu akan mengetahui siapa tokohnya."
Ali bin Abi Thalib


Buku adalah jendela dunia. Membaca buku, menikmati buku, dan melahap buku adalah kenikmatan tersendiri bagi sebagian orang. Buku mampu memberikan pengaruh yang besar bagi cara pandang dan cara berpikir seseorang, sehingga kita perlu mengetahui dan memahami cara membaca yang baik dan cerdas.

Sejenak mari kita berdiam, merenung, mengingat waktu yang telah kita gunakan, dan proses yang telah kita lakukan serta hasil yang telah kita raih selama ini. Adakah titik-titik kelemahan atau garis ketidakpuasan di dalamnya? Pasti ada.... It's human.

“……Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui sedang kalian tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah, 2:216)
Subscribe to: Posts ( Atom )

ABOUT AUTHOR

Hai. Assalamu'alaikum. Nama saya Tami. Saya seorang Ibu Rumah Tangga yang hobi menulis dan membuat konten di media sosial. Selamat datang di blog mamahira.id. Semoga ada yang bisa diambil manfaatnya disini.

LATEST POSTS

  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...
  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...
  • Bagaimana Cara Membaca Buku dengan Cerdas ?
    Buku adalah jendela dunia. Membaca buku, menikmati buku, dan melahap buku adalah kenikmatan tersendiri bagi sebagian orang. Buku mamp...
  • Demi Masa. Masihkah Kita Ada di Hari Esok?
    Pepatah Jepang mengatakan  time is money . Karena mereka menganggap jika waktu itu sangat berharga selayaknya uang. Gunakanlah waktumu seb...
  • Pilihan Hidup
    Ketika Tuhan memberi dua ketetapan di setiap alur hidupmu, Siang dan malam, hitam dan putih, baik dan buruk, suka dan duka, tangis dan Taw...
  • So blessed being a woman
    Terkadang wanita mengeluh ketika menjalani perannya sebagai ‘seorang wanita’. Wanita dalam kehidupan ini memiliki 3 peran dimulai dari sa...
  • Life changes...
    Hello my Blog. Mau curhat. Boleh ya Blog? *eh..* ini tentang 2014.. adalah tahun perubahan BESAR I resigned from my job as a banker...
  • Kuliah Lapangan Mahasiswa Keuangan Syariah POLBAN
    Di pagi yang masih gelap itu kami mahasiswa keuangan syariah tingkat 3 dan 4 POLBAN bersiap-siap untuk mengikuti perjalanan dalam rangka ‘I...
  • Cita-cita.
    Dulu sewaktu kecil, jika ada orang yang bertanya tentang cita-cita pasti jawabannya standar dan ideal sekali. Cita-citanya nanti jadi apa? J...
  • Aliran Rasa #Level11 Bunda Sayang

Blogger templates

Categories

  • #menurutloh (1)
  • aliranrasa (1)
  • ART (1)
  • Asisten (1)
  • baby (4)
  • babymilestone (3)
  • berbenah diri (1)
  • bintang keluarga (10)
  • birth (1)
  • Blogcompetition (1)
  • book and writings (1)
  • Buku Anak (1)
  • bunda sayang (89)
  • ceritaku (1)
  • curhat (4)
  • EKONOMI DAN KEUANGAN (2)
  • esai (1)
  • family (13)
  • Finance (1)
  • fitrah seksualitas (3)
  • For Things to Change I Must Change First (10)
  • full day school (1)
  • Halo Balita (1)
  • happiness (4)
  • ibu profesional (33)
  • Ibu Profesional Bunda Sayang Level 8 Tantangan 10 Hari (12)
  • IIP (76)
  • islam (1)
  • kampus (2)
  • Kelas Bunda Sayang (26)
  • Kelasmenulisceritaanak (1)
  • keluargamultimedia (1)
  • kemandirian anak (7)
  • Konmari (1)
  • kuliah bunda sayang (8)
  • learningbyteaching (10)
  • level 10 (11)
  • level12 (9)
  • life (19)
  • lomba (1)
  • love (7)
  • mahasiswa (3)
  • matharoundus (11)
  • Mom (1)
  • momstories (16)
  • montessori (1)
  • motherhood (5)
  • MOTIVASI (19)
  • motivation (4)
  • mpasijourney (1)
  • pendidikan (1)
  • pregnancy (1)
  • puisi? (4)
  • QUOTES (8)
  • reflection (1)
  • resensi buku (1)
  • resign (1)
  • Review Buku (1)
  • Rumah Cerdik - Toko Buku (1)
  • rumah tangga (2)
  • Sekolah (1)
  • smp al-mutaqin (1)
  • Story (2)
  • tantangan 10 hari (16)
  • tantangan10hari (5)
  • The Life-Changing Magic of Tidying Up (1)
  • thinkcreative (9)
  • Trivia.id (1)
  • TUGAS KULIAH (3)
  • urusandomestik (1)

Instagram

Blog Archive

  • ►  2023 (2)
    • ►  October (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2018 (71)
    • ►  September (1)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (15)
    • ►  April (10)
    • ►  March (4)
    • ►  February (13)
    • ►  January (10)
  • ►  2017 (63)
    • ►  December (10)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (10)
    • ►  July (13)
    • ►  June (12)
  • ►  2016 (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
  • ►  2015 (8)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
  • ►  2013 (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
  • ▼  2011 (36)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  August (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (8)
    • ►  March (1)
    • ▼  February (11)
      • Berserah Diri
      • The God's Way
      • Bank Syariah, Mampukah Mengentas Kemiskinan Umat?
      • Demi Masa. Masihkah Kita Ada di Hari Esok?
      • The Inspiring Book from Mr Handono ( my lecturer o...
      • Pilihan Hidup
      • What Money Will Buy.....
      • I do I Understand
      • Bagaimana Cara Membaca Buku dengan Cerdas ?
      • Muhasabah Diri
      • Allah knows about everything
Powered by Blogger.

Latest Posts

  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...
  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 mamahira.id.
Designed by OddThemes