Bank Syariah, Mampukah Mengentas Kemiskinan Umat?






Bank Syariah, Mampukah Mengentas Kemiskinan Umat?

Oleh : Siti Rahmi Nur Utami, Mahasiswi Keuangan Syariah Politeknik Negeri Bandung

Berbicara tentang perbankan syariah, secara tidak langsung mengingatkan kita pada kondisi perekonomian umat. Dua hal tersebut sangat berkaitan erat, karena keduanya berbanding lurus. Benarkah berbanding lurus? Mengapa kemajuan perbankan syariah belum di iringi dengan kesejahteraan (welfare) umat? Mengapa kondisi perekonomi belum berkembang secara signifikan  walaupun di beberapa bidang telah diterapkan sistem syariah khususnya di bidang perbankan? Lalu apa yang menjadi  kendala utama dari tersendatnya kemakmuran ini? Bagaimana solusi terbaik yang kita miliki dan kita yakini sebagai khalifah di muka bumi sehingga perekonomian ini mampu berdiri tegak?
Semua pertanyaan di atas telah menginspirasi saya untuk bermimpi, berpikir dan bergerak untuk mengubah keadaan. Allah SWT berfirman dalam QS. 13:11,

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka ”

Sebagai mahasiswi yang insyaalloh nantinya akan menjadi akademisi sekaligus praktisi di bidang ekonomi syariah, saya ingin sekali menularkan niat kepada rekan-rekan sekalian untuk memiliki semangat membangun kesejahteraan umat khususnya di bidang ekonomi. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk tetap memegang teguh komitmen ini?
Yang pertama, kita perlu mengubah cara pandang atau pola pikir masyarakat saat ini. Uang atau materi merupakan kebutuhan pokok yang dapat menjadi modal untuk pergerakan yang terarah. Namun, disisi lain materi menjadikan pola pikir dan pola hidup masyarakat menjadi bermasalah, sehingga mereka menjadi konsumtif atau boros. Inilah salah satu cikal bakal kebobrokan suatu perekonomian.

Pada awalnya masyarakat yang konsumtif (skala kecil), seiring waktu berjalan Negara pun akan semakin konsumtif (skala besar). Ketika materi telah merajai alam pikiran manusia, kejernihan pikiran pun akan semakin memudar. Cara apapun digunakan untuk menambah semua kekayaan dan asset mereka. Tidak perduli apakah itu haram atau halal, tidak perduli kondisi masyarakat kecil yang semakin mengenaskan, tidak perduli apakah mereka memakan harta yang halalan toyyiban.

Bank Syariah muncul dengan prinsipnya tentang larangan riba. Riba dalam segala bentuknya dilarang bahkan dalam ayat Alquran tentang pelarangan riba yang terakhir yaitu surat Al Baqarah ayat 278-279 secara tegas dinyatakan sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba itu jika kamu orang beriman. Kalau kamu tiada memperbuatnya ketahuilah ada peperangan dari Allah dan RasulNya terhadapmu dan jika kamu bertobat maka untukmu pokok-pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula teraniaya.”

Disinilah masyarakat tidak hanya dituntut untuk cerdas dalam berpikir, tetapi juga cerdas dalam moral.

Yang kedua, pencerdasan masyarakat tentang Bank Syariah. Hal ini sangat penting sebagai dasar dari pergerakan yang akan membangun umat.  Apa itu Bank Syariah? Bagaimana sistem yang digunakan menurut teori dan ilmu fiqh? Akad apa saja yang terdapat didalamnya? Apa keuntungannya? Bagaimana cara mengimplementasikannya?
Tanpa pengetahuan dan informasi yang jelas, Bank Syariah menjadi kurang attractive karena masyarakat tidak mampu menilai secara objektif. Oleh karena itu, sumber daya manusia dan sosialisasi adalah hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan ini.

Kedua hal tersebut adalah dasar-dasar  penting yang perlu di perhatikan, juga sangat perlu untuk segera direalisasikan dengan sebaik-baiknya. Lalu selanjutnya, apa yang perlu dilakukan bank syariah sebagai salah satu media yang menghubungkan masyarakat dengan perkekonomian umat? Hal apa saja yang perlu dibenahi dalam perkembangannya? Adakah hal-hal yang masih menjadi pro-kontra sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan perekonomian?
Fakta yang saya dapat dari berbagai sumber , perbankan syariah masih lemah dalam infrastruktur menurut ketua Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia, Riawan Amin dalam Media Gathering di Jakarta. Selain itu, perbankan syariah memerlukan adanya inovasi produk serta peningkatan dalam teknologi perbankan menurut Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Ramzi A. Zuhdi, karena menurutnya inovasi produk perbankan syariah adalah salah satu keharusan dalam strategi besar pengembangan pasar perbankan syariah.
Secara garis besar, para ahli memang telah meneliti dengan berbagai fenomena yang terjadi di dalam dunia perbankan syariah saat ini. Namun belum ada dampak yang signifikan dalam perkembangannya, karena memang pertumbuhan memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Sudah cukup mampukah peningkatan dalam inovasi produk, peningkatan teknologi serta pembenahan dalam infrastruktur untuk membangun perekonomian yang baik? Saya rasa hal itu belum cukup untuk benar-benar memulihkan perekonomian rakyat tanpa adanya ‘ghirah’ untuk setia terhadap komitmen awal yaitu mensejahterakan umat. Bank syariah perlu lebih dekat dengan umat, dengan masyarakat terutama masyarakat kalangan menegah kebawah. Bank syariah tidak hanya mengejar materi semata dan margin yang besar, namun membawa umat dalam kepercayaan terhadapnya. Dari situlah masyarakat akan memberikan aura positif sebagai inspirasi untuk Bank Syariah agar Bank Syariah tumbuh  berkembang bersama umat.
Di sisi lain, Bank syariah memang perlu menyusun strategi yang nyata untuk mencapai target yang ditetapkan tanpa menomorduakan kepercayaan masyarakat.
Salah satu strategi yang dilakukan bank syariah untuk mengentas kemiskinan adalah berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan pedagang perantara, pembinaan konsumen, pengembangan modal kerja dan pengembangan usaha bersama. Selain itu bank syariah juga membuka peluang berusaha yang lebih besar sehingga dapat melakukan usaha-usaha yang produktif.

Bank syariah yang mempunyai tujuan menyejahterakan umat dapat  ‘menggalakan’ program-program tersebut secara berkesinambungan. Selain membantu permodalan dan pembiayaan, Bank syariah juga sekaligus memberikan edukasi atau pencerdasan tentang Bank Syariah baik bagi pengusaha kalangan atas maupun kalangan menengah kebawah, sehingga keduanya memiliki kesadaran untuk membangun good corporation. Bank syariah dengan berbagai produknya tentu mampu memfasilitasi kegiatan ini, contohnya produk salam. Mengapa produk salam? Seperti kita ketahui, Negara kita adalah Negara agraris yang sangat berpotensi dalam bidang pertanian. Selain melestarikan sumber daya alam yang ada, kita juga memanfaatkannya dengan baik demi kesejateraan umat.

Salam adalah sistem jual beli yang harga dibayar lebih dulu dan barang diserahkan kemudian (khusus hasil pertanian, peternakan atau perkebunan). Usaha ini tidak hanya menguntungkan bagi para pemodal atau shahibul maal, usaha ini juga mengangkat perekonomian masyarakat kecil atau masyarakat menengah kebawah.
Namun pada kenyataanya, memang masih ada kekurangan dari produk syariah ini. Contohnya pada salam, risiko harga gabah yang fluktuatif dapat merugikan bank. Untuk dapat mengatasi hal ini perlu adanya kepercayaan, kejujuran dan rasa tanggungjawab yang tinggi antara Bank Syariah, pemodal (sahibul mal) dan pengelola (mudharib).

Selain dari sisi pengembangn produk yang sudah ada dan peningkatan inovasi produk yang sedang dilakukan, Bank Syariah juga perlu ‘menggalakan’ Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS) lebih dari sebelumnya. Pada kenyataannya ZIS di Bank Syariah hanya beberapa % saja, sehingga dampaknya belum cukup besar. Seperti kita ketahui ZIS juga sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan umat, namun penyalurannya juga perlu diperhatikan dengan baik. Jangan sampai dana yang tersalur hanya sebagian saja dan sebagian lagi lari ke ‘tangan-tangan’ yang tidak berhak sama sekali. Ada baiknya penyaluran dana ZIS tersebut digunakan untuk permodalan usaha kecil yang produktif, sehingga masyarakat yang membutuhkan tidak diberi ‘umpan’, tetapi diberi ‘kail’.

Demikian hal-hal yang bisa saya sampaikan disini. Semoga tulisan saya menjadi inspirasi dan semangat bagi para akademisi maupun praktisi sistem keuangan syariah, khususnya di bidang perbankan. Kritik dan saran yang membangun akan sangat diperlukan demi tulisan-tulisan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. 

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment