Woman was made from the rib of man. She was not created from his head to top him. Not from his feet to be stepped upon. She was made from his side to be close to him. From beneath his arm to protected by him. Near his heart to be loved by him.
Home
Archive for
August 2011
Taqobalallohu Minna Wa Minkum Shiyamana wa Shiyamakum
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Suara beduk bertalu-talu diiringi takbir dan tahmid yang begitu syahdu. Senangnya malam ini bisa berkumpul dengan keluarga di bawah hamparan langit berhias bintang-bintang dan kembang api yang indah. Suara petasan tak kalah ramai. Bocah-bocah kecil begitu semangat untuk memainkannya. Angin malam pun bertiup-tiup penuh semangat menyibak mantel yang ku kenakan. Pepohonan di samping rumahku ikut bergoyang-goyang mengikuti alunan takbir dan tahmid.
Alhamdulillah.. hari kemenangan telah datang. Kedatangannya telah menjelma menjadi kebahagiaan yang utuh bagi seluruh alam. Ada rasa haru yang tak terbendung dalam palung qalbuku. Ramadhan yang penuh ampunan itu telah berlalu. Rasanya belum lah cukup ibadahku, belum lah sempurna amalanku. Masih ada saja hati yang tak ikhlas dalam berbuat, masih tersisa keragu-raguan untuk berbuat kebaikan, dan masih banyak lagi hal-hal yang belum aku lakukan dengan segenap ketulusan.
Suasana terus mengharu biru seiring perenungan napak tilas kami di bulan Ramadhan. Betapa banyak yang harus lebih di syukuri dalam perjalanan hidup ini dan betapa banyak hikmah yang tersingkap dalam setiap langkah demi langkah dalam menelusuri jalan lurus itu.
Ayahku berkata, " Jangan mengingat-ingat kebaikan yang telah kita lakukan tapi teruslah berbuat dan berlomba untuk kebaikan itu di setiap langkah perbuatan. Dan jagalah ucapan kalian, jangan katakan hal-hal yang tidak penting yang dapat merusak ukhuwah."
Melalui bulan Ramadhan, Allah mengajarkan kita tentang makna keikhlasan dan kesabaran. Keikhlasan tidak berwujud dan tidak serta merta dapat di ucapkan begitu saja. Ia ada dalam setiap hati manusia yang tak mengharapkan apapun dan siapapun kecuali rahmat TuhanNya. Begitu juga kesabaran, ia selalu jujur dan mampu menahan segala hal atau prilaku yang tidak baik.
Manusia dengan ketidaksempurnaannya justru dikatakan sempurna. Dengan berbagai ketidaksempurnaan, kita akan terus belajar menyusuri liku-liku penjelajahan batin, terus menuntut ilmu, terus berdo'a, terus memperbaiki kesalahn-kesalahan di masa lalu, terus bermimpi dan berikhtiar, terus berlatih untuk berdiri, terus berjuang untuk berjalan, dan terus berlomba untuk berlari mencapai finish dan menjadi jiwa terbaik di mata penciptaNya.
Maka dalam kesempatan ini dari hati yang paling dalam ku ucapkan, mohon maaf lahir dan bathin untuk sahabat-sahabat terbaik dalam hidupku yang senantiasa membuka mata hati ini agar selalu 'terjaga', yang memberi semangat di kala nestapa meradang, yang selalu mendo'akanku dalam kebaikan, yang memperhatikanku, ataupun mereka yang masih marah padaku saat kita berbeda pendapat dan sudut pandang tentang beberapa hal.
do NOT give up, cause Allah is always by your side :)
Lomba Menulis Essai dengan Tema: “Menjadi Manusia Indonesia: Berbakti pada Negeri”
(Deadline 16 September 2011)
Lomba ini bertujuan untuk menumbuhkan (membangkitkan kembali) karakter ke-Indonesiaan yang positif, yang kini sudah banyak hilang dari jiwa masyarakatnya, meningkatkan kebanggaan & kecintaan terhadap tanah air Indonesia, membuktikan rasa bangga & cinta tanah air dengan berkontribusi nyata bagi perubahan dan kemajuan Republik Indonesia.
Tulisan bisa berupa kisah pribadi atau orang lain yang menceritakan karakter-karakter positif, pengabdian, dan kontribusi bagi negeri. Tulisan tidak harus berupa kisah-kisah heroik atau perjuangan besar dan massif. Kisah-kisah sederhana yang menceritakan nilai-nilai kejujuran, integritas, semangat berkorban, serta ketulusan yang inspiratif, bermanfaat dan berkontribusi positif bagi negeri, sangat layak Anda tuliskan! ^_^
1. Waktu Pelaksanaan Lomba
a. Penjaringan naskah dibuka pada tanggal 29 Juni – 16 September 2011.
b. Pengumuman pemenang dilakukan pada tanggal 25 September 2011.
2. Tata Cara Perlombaan
Syarat dan Ketentuan Peserta:
a. Peserta merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
b. Peserta tidak dibatasi usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal.
c. Tiap peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu naskah.
d. Tiap peserta wajib mem-posting informasi ini melalui note akun facebook-nya (bila memiliki FB) dan men-tag 20 orang temannya, atau mem-posting di blog-nya (bila memiliki blog).
Syarat dan Ketentuan Naskah:
a. Naskah yang diperlombakan merupakan naskah original, bukan saduran maupun plagiat, dan tidak pernah dikirim atau dipublikasikan di media mana pun.
b. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik (bukan bahasa alay).
c. Naskah tidak mengandung unsur pornografi, pornoaksi, bahasa vulgar, dan pertentangan SARA.
d. Naskah diketik pada kertas A4, font Times New Roman, 12 pt, spasi 1.5, justify, minimal 5000 karakter.
e. Melampirkan naskah dengan biodata yang berisi: nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, nomor identitas (KTP/SIM/ Paspor/ Kartu Pelajar/Mahasiswa), alamat lengkap, nomor telp/HP, nomor rekening yang masih berlaku, alamat FB (bila memiliki FB), alamat blog (bila memiliki blog). Boleh juga ditambahkan narasi singkat kegiatan saat ini atau prestasi yang dimiliki (optional).
e. Naskah dikirim ke alamat email: mujahidah_87@yahoo.com & nuryazidi@gmail.com, dengan format: ESSAI_NAMA PENGIRIM_JUDUL.
f. Naskah diterima oleh penyelenggara selambatnya tanggal 16 September 2011, pukul 23.00 WIB.
f. Pengumuman pemenang akan disampaikan di akun facebook Asti Latifa Sofi & Mohammad Nuryazidi,page Gerakan “Aku Anak Indonesia”, serta akan dikirimkan ke alamat email masing-masing peserta pada tanggal 25 September 2011.
g. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.
2. Hadiah
Juara 1: Uang senilai Rp300.000,00
Juara 2: Uang senilai Rp200.000,00
Juara 3: Uang senilai Rp100.000,00
Juara Harapan 1 (sebanyak 3 orang): masing-masing akan mendapatkan bingkisan buku
Juara Harapan 2 (sebanyak 19 orang): masing-masing akan mendapatkan piagam penghargaan
* 25 naskah terpilih akan dikompilasikan menjadi satu buku yang insya Allah akan diterbitkan.
Selamat Berlomba :)
Sudah lama rasanya…
Sejak tawa kita berderai meriuh di tengah keanggunan taman-taman cinta
Kita berdiri dengan indahnya menatap birunya langit
Binar-binar bahagia itu tlah lama tak ku tengok
Terlalu jauh untuk tahu sepucuk rasa yang kau simpan dalam itu
Tak gentar walau hati sekeras batu karang
Aku menerka kau memang tak pernah menyerah sedetikpun
Kau memanah tepat sasaran pada busur rumit itu
Aku rindu serindu-rindunya
Lirih berbisik pada angin
Bertanya kapan masanya
Hingga kita terkumpul menjadi satu
Mengerikan! Lihat, otaknya terlalu 'keras' bergerak. Meneriakan logika tanpa tersadar oleh gurat-gurat keterbatasan dalam dirinya. Melunta-lunta pada dunia. Membolak-balikan keadaan. Menirukan kesombongan. Merendahkan kejujuran. Merasa lebih gagah dari saudaranya. Merasa paling benar dan tak pernah salah.
Adakah jalan tuk kembali pulang dengan selamat?
Aku siapa?
Aku malu pada bidadari dengan pancarnnya yang menyilaukan semesta
Aku terkesan ringkih tak berdaya ketika tercekat oleh masa
Aku tak mengenal aku
Aku siapa?
Rintihan yang serak itu terus berdengung di kepala ku
Aku mendongkak ke sela-sela hati yang entah bagaimana ia
Aku menatap dengan nanar sebongkah asa yang masih menyala
Aku siapa?
Semakin tercekat dan perlahan hilang sayup-sayup
Aku mendengar lirih dentuman mimpi yang masih sama suaranya
Sepertinya aku baru terbangun dan mulai membelalakkan mata
Aku tersadar dari lamunan panjang yang mengutuk separuh rasa
Hidup..
Hidup hanyalah putaran waktu yang melibatkan kita untuk bergulir dengannya
Hanya itu?
Hidup adalah untaian masa dimulai saat kita lahir hingga mati
Hanya itu?
Hidup, perjalanan singkat menuju keabadian setelahnya
Tawa dan tangis datang silih berganti seperti tertiup angin
Terkadang takut terkadang begitu gagah perkasa
Terkadang begitu angkuh dan penuh kepura-puraan
Berputar-putar menyisakan segunduk harapan
Berkeliling menembus puncak-puncak kesetiaan
Berlari-lari tanpa henti memutar sisa-sisa peradaban
Bergerak secara perlahan melawan arah mata angin
Berlelah-lelah dengan segudang pemikiran
Terjatuh lalu terbangun lagi menegakan pijakan
Berjalan tanpa henti dan terus bergulir
Hingga saatnya binar-binar kebahagiaan itu datang
Pancarannya menyilaukan pandangan
Kerinduan itu seolah terobati
Rasa sakit itu benar-benar sembuh
Sayup-sayup terdengar suara indah nan lebut menyapa
Membelai-belai hingga jiwa ini tersenyum penuh sukacita
Terkadang perjalanan ini terasa apatis
Aku tidak suka terlibat
Aku tidak mau tahu
Aku tidak peduli
Keangkuhan itu menelan bulat-bulat manisnya cerita
Berdiri setinggi mungkin hingga lupa berpijak
Rasanya ingin kutampar wajah ini *plak*
Sakit…
Hati ini mulai bergetar
Bertanya-tanya hingga sangat dalam sampai ke ujungnya
Mungkin ada dusta didalam bahagia
Mungkin segores noda tak ku perhatikan dengan seksama
Egois..
Tertelan sudah pil pahit ini oleh tenggorokanku
Hingga suaraku serak tercekat
Ingin kumuntahkan tapi sudah tak bisa
Aku tak mau kehilangan harapan
Semoga pahitnya mampu mengusir resah
Alhamdulillah..
Segala puji bagiNya atas nikmat yang tanpa henti untukku dan keluargaku. Rasa syukur itu terus bertambah seiring perjalanan waktuku yang Dia berikan untuk terus 'berbuat' dan memberikan yang terbaik untukNya. Dia masih memberikan kesempatan kepadaku untuk bertemu dengan bulan penuh ampunan, bulan Ramadhan 1432 Hijriyah (semoga bertemu kembali di tahun-tahun berikutnya). Tak terasa waktu terus bergulir. Tuntutan untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih bijaksana itu pun terus menjadi 'PR' bagiku. Artinya aku tetap harus belajar dan terus belajar tentang kehidupan ini. Belajar untuk lebih bersabar, berbesar hati, dan lebih berhati-hati dalam bersikap.picture courtesy : www.pixdaus.com |
Reflection and Evaluation :
Pertama,
kejadian tempo hari terbilang cukup mengingatkan saya kembali akan nila-nilai kehidupan (ceileh). Cukup menyakitkan memang jika pada saat itu tidak ada satupun orang yang mengerti apa yang kita pikirkan, di salahkan, di anggap tidak baik, di abaikan atau apapun itu namanya. Disaat yang bersamaan kesabaran mulai di uji dengan sesungguhnya, emosi mulai memuncak dan kadang tidak sadar apa yang telah kita berbuat. Menyesal.. karena setelah emosi mereda, saya baru menyadari apa yang saya lakukan itu salah. Tidak cukup sampai disitu, ada hal lain yang membuat saya merasa tak menghargai pemberianNya. Astaghfirulloh.. Kemana rasa syukur itu? Dan sampai saat ini saya harus menerima konsekuensi dari perbuatan yang diluar nalar dan logika tersebut. Saya menyalahkan diri saya semdiri atas apa yang terjadi, tapi itu tidak membuat saya lebih baik bahkan saya terus merasa sedih. Hati ini sudah terlalu lelah untuk di manuver, maka saya berusaha untuk menyerahkan semuaNya pada Allah. Saya berusaha untuk tidak terus menerus menyalahkan diri sendiri dan merelakan apa yang telah terjadi karena ternyata banyak pelajaran yang saya ambil. Ya, Tuhan sedang mengajarkan saya tentang banyak hal. Mungkin cara itu yang di rasa tepat untuk mengingatkan saya. Terkadang kita tidak mengetahui apa maksud dari ujian/cobaan yang Tuhan berikan, tetapi setelah kita pahami dan renungkan 'wah betapa sayangnya Tuhan kepada kita', Dia tidak membiarkan saya tersesat dalam langkah yang lebih besar.
Kedua,
liburan kenaikan tingkat tahun ini berlangsung sangat lama sekali, sekitar 2 bulan. Sesaat sebelum liburan berlangsung saya sudah mempunyai beberapa plan terutama pada bulan Ramadhan, tentu aktifitas keagamaan harus semakin intens dilakukan. Namun walhasil hanya beberapa saja yang baru dijalankan bahkan terkadang beberapa hal tidak dilakukan ( jangan ditiru!). Tapi saya bersyukur bulan Ramadhan full di rumah, walaupun sebelumnya saya merasa harus tidak di rumah untuk melakukan banyak kegiatan di luar sana (di kota saya ber-kuliah) yang saya pikir lebih berguna untuk diri saya. Setelah saya pikirkan, justru saat ini Tuhan sedang memberikan kesempatan kepada saya untuk mengabdi kepada keluarga di kota tempat dimana saya dilahirkan dan tumbuh. Cara terbaik untuk memuliakan jiwa ya dengan melayani orang lain terutama keluarga dengan sepenuh hati. Hal yang sudah pasti jika nanti kembali di rantau, saya akan sangat merindukan mereka. Sahur dan buka bersama. Jadi, saat-saat seperti ini harus dinikamti dengan baik :)
Ketiga,
beberapa hari lagi insya Allah mencapai ke kehidupan dunia di tahun yang ke-21. Rasa-rasanya umur segitu sudah bukan remaja lagi dengan tingkah polanya yang lebih mementingkan diri sendiri. Tapi saya menyadari terkadang saya masih lebih memikirkan tentang 'seorang saya', tentang apa yang bisa orang lain berikan/lakukan untuk saya, bukan tentang apa yang bisa saya berikan/lakukan untuk orang lain. Tentu sangat berharap sekali di umur yang semakin berkurang ini saya semakin lebih memaknai apa yang terjadi, dan saya harus tau apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Outlook :
Banyak hal baik yang tentunya menjadi harapan. Tetapi yang terpenting saya bisa lebih sabar, lebih berbesar hati, lebih kuat, dan lebih dekat lagi dengan Yang Maha Pengasih. Amiin...
"Selamat berpuasa ya teman-teman. Mohon maafkan kesalahan saya :)"
Di pagi yang masih gelap itu kami mahasiswa keuangan syariah tingkat 3 dan 4 POLBAN bersiap-siap untuk mengikuti perjalanan dalam rangka ‘Industrial Visit’ ke Bank Syariah Mandiri. Animo mahasiswa keuangan syariah begitu besar untuk mengikuti kegiatan ini. Selain karena semangat kami untuk mendengarkan paparan-paran praktisi keuangan syariah di Bank Syariah yang merupakan pemilik aset terbesar di indonesia saat ini, juga karena banyak sekali pertanyan yang ingin kami lontarkan disana. Kami sungguh berharap dengan adanya industrial visit kali ini ilmu dan wawasan kami kian bertambah, terutama dalam hal practical di bank syariah.
Pukul menunjukan 06.00 WIB, bis yang kami tumpangi terdiri dari 2 bis. Bis pertama ditempati oleh para dosen dan kakak kelas kami tingkat 4, sedangkan bis kedua ditempati kami mahasiswa tingkat 3. Setelah absensi dilaksanakan, kami pun membaca do’a terlebih dahulu sebelum perjalanan dengan di pimpin oleh ketua kelas. Perjalanan yang cukup menyenangkan ini pun dimulai.
Tak lama, kami sampai di Ibu Kota. Kendaraan bermotor hilir mudik dengan kepulan asapnya yang membuat cuaca semakin gersang dan panas (terlihat dari dalam bis). Untung saja kami masih di dalam bis dan air conditioner bis masih berfungsi dengan baik. Namanya juga Jakarta, kami tidak bisa serta merta langsung turun dan menyebrang ke BSM karena kami berada di jalu kiri. Maka bis pun berputar-putar terlebih dahulu hingga akhirnya kami sampai tepat di depan gedung utama BSM. Alhamdulillah.. Disana kami kebingungan karena para dosen dan kakak kelas telah sampai terlebih dahulu. Entah dimana mereke berada. Lalu tiba-tiba seorang teman menerima sebuah pesan dari Pak Muflih dosen kami bahwa mereka telah berada di lantai 8. Kami pun segera menuju ke ruangan tersebut dan berantrian menggunakan lift. Hal pertama yang kami lakukan adalah mengisi daftar hadir dan mengambil snack untuk dapat dinikmati ketika talk show di mulai. Kami mulai memasuki runagan yang ber-AC itu (walau masih panas karena di lanatai yang tinggi). Saya dan teman-teman memilih tempat duduk yang posisinya tidak terlalu jauh dari para pembicara agar materi yang disampaikan dapat diserap dengan baik.
Agenda pertama adalah sambutan-sambutan dari Direksi dan Ketua Jurusan Akuntansi POLBAN. Kata-kata sambutan ini mampu menumbuhkan semangat kami kembali untuk mengikuti dengan baik kegiatan ini. Motivasi dari Bapak Direksi dan Bapak Kajur memberikan semacam spirit untuk terus menggali potensi diri demi kemajuan umat. Setelah sesi ni berakhir, ada 3 pembicara yang menurut saya hebat-hebat dan tentu saja mereka expert di bidangnya. Ketiga pembicara/pemateri tersebut merupakan karyawan/karyawati BSM yang berperan sebagai ketua di masing-masing divisi.
Pemateri pertama adalah Bapak Aji, beliau ketua divisi di bidang pengembangan produk. Dalam materi tersebut dijelaskan bagaimana BSM menyediakan berbagai produk untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan finansialnya. Beberapa produk yang di tawarkan adalah layanan sms banking, gadai emas, credit card, dan lain sebagainya. Beliau juga menjelaskan bahwa BSM mengembangkan produk tersebut sesuai pinsip PALUGADA (Apa lu butuh, gue ada), singkatan yang mengelitik dan memang sekaligus gampang diingat oleh otak kami. Karena bank adalah institusi yang memang untuk pelayanan/jasa maka diperlukan sikap yang flexible dalam memenuhi kebutuhan konsumennya. Bukankah value dari sebuah lembaga/perusahaan adalah untuk menyenangkan dan memuasakan hati konsumennya?
Lain lagi dengan pemateri kedua, Ibu Dien Lukita yang mengepalai Divisi Pembiayaan Mikro Kecil dan Program BSM. Misinya mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan segmen UMKM. Ada hal yang menarik yang beliau jelaskan di dalam pembiayaan di BSM ini. Mereka memilki dua cara dalam menjalin hubungan dengan para pengusaha/pengelola UMKM. Pertama, bank terjun secara langsung untuk menyeleksi para nasabah yang ingin mengajukan pembiayaannya. Penyeleksian ini tentu harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat sasaran menurutnya. Misalnya penilaian dalam jenis usaha yang akan dijalani pengusaha tersebut, lalu menganalisi permodalannya dan tentu prospek kedepannya. Yang kedua adalah dengan Linkage Program BSM yang menawarkan kemudahan pemanfaatkan sistem perbankan milik mereka, yaitu meliputi sistem penerapan informasi teknologi (IT), penawaran produk jasa dan pembiayaan. BSM menunjuk beberapa lembaga (sepeti koperasi atau lembaga usaha di desa-desa) yang menghimpun para penguasaha UMKM tersebut agar memudahkan BSM mengamati para calon penerima pembiayaan. BSM hanya berhubungan dengan lembaga yang mengumpulkan para penguasaha UMKM tersebut, lalu lembaga tersebut memberikan informasi atau data-data para pengusaha UMKM tersebut. Cara ini dilakukan agar lebih efektif karena tentu memakan biaya yang tidak sedikit untuk penelusuran para calon penerima pembiayaan (penguasaha UMKM) ke desa-desa yang umumnya terpencil.
Pemateri ketiga adalah Bapak Adri, beliau adalah ketua divisi pengembangan jaringan. Dalam pertemuan tersebut dijelaskan secara umum tentang perkembangan finansial di berbagai belahan dunia, lalu dijelaskan juga tentang keberadaan bank syariah. Materi yang beliau sampaikan cukup serius namun dalam penyampaiannya dibuat agar lebih relax dan menyenangkan. Beliau juga menerangkan tentang perkembangan BSM dari tahun ke tahun dan achievments yang telah BSM capai hingga saat ini. Tidak ketinggalan beliau juga menghimbau agar kami segera beralih ke BSM yang lebih syar’i dan insya Allah dapat lebih menentramkan hati.
Sesi pemberian materi pun berakhir. Tiba di sesi pertanyaan. Saya ingin bertanya tentang beberapa hal namun ternyata penanya hanya dibatasi beberapa orang saja. Penanya pertama adalah kakak kelas saya, teh nurika. Beliau sedang menulis tugas akhir dan menanyakan tentang rumus. Saya dan teman-teman belum terlalu paham, yang jelas banyak rasio yang dipakai nampaknya dalam penelitian beliau. Lalu yang kedua adalah dosen kami Pak Adi Irawansyah. Beliau memberikan usulan kepada BSM untuk membantu LKMS (Lembaga Keuangan Mahasiswa Syariah) kami yang didalamnya terdapat BMT (seperti lembaga penghimpun UMKM) dalam mengembangkan sepak tejangnya. Maklum LKMS kami telah lama vakum dalam waktu yang cukup lama dikarenakan jadwal mahasiswa keuangan syariah yang bisa dibilang cukup padat mungkin, atau kurangnya motivasi dari kami untuk mengembangkannya. Maka dari itu dosen kami menyarankan untuk memberikan kesempatan atau peluang kepada kami untuk menjadi lembaga yang qualified dalam mengatasi permasalahn umat khususnya di bidang keuangan dan perekonomian. Usulan itu ditanggapi dengan baik oleh BSM, namun Ibu Dien menyarankan agar kami menata ulang pengorganisasian di LKMS tersebut agar LKMS tersebut terus berkembang dan tidak vakum karena BSM pun harus menyeleksi lembaga-lembaga yang akan di ajak kerjasama.
Berakhirlah talk show yang kaya akan wawasan itu. Saya sendiri merasa cukup puas karena dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan apa yang telah di sampaikan para praktisi bank syariah tersebut menjadi masukan sekaligus motivasi untuk kami (mahasiswa keuangan syariah) demi tercapainya tujuan utama dari awal mula pendirian ini yaitu kesejahteraan umat yang bertaqwa kepada Allah serta mampu menjadi khalifah yang senantiasa menjalannkan tugasnya dengan baik di muka bumi ini. Menurut saya, sistem ini juga mungkin mampu untuk meminimalisir adanya praktik korupsi dan memperkaya diri sendri karena sistem ini cukup transparan terlepas dari semua sisi baik dan buruknya yang belum diketahui. Yang pasti sisi buruk akan terus menerus diperbaiki agar mampu menjadi baik. Bukankah kewajiban kita untuk selalu berikhtiar sampai titik darah penghabisan?
Setelah dipersilakan untuk menikmati konsumsi dan makan siang, kami keluar ruangan dan beristirahat. Kami pun melakukan shalat dzuhur dan ashar terlebih dahulu disana. Lalu kami menuju ancol untuk acara hiburan.
Semoga cerita tentang industrial visit saya dapat menginspirasi dan memberikan efek positif untuk hari-hari anda sekalian :)
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)