mamahira.id

Menulis dan berbagi tentang keseharian yang ditemui

  • Home
Home Archive for April 2018


Sebelum tidur biasanya Mahira meminta saya untuk membacakan buku atau mendongeng. Dongeng favoritnya selalu tentang fabel, karena baginya binatang yang seolah-olah bisa bicara dalam imajinasinya itu sungguh menarik.                   

Sehabis berdo'a sebelum tidur, saya pun memulai dongengnya.

Si Kancil yang tidak Mencuri Lagi

Suatu hari, datanglah seekor anak kancil ke kebun Pak Tani. Ternyata dia sedang mencari timun-timun segar. Siang itu dia merasa lapar sekali. Ingin rasanya ia makan timun-timun besar dan segar milik Pak Tani.

Akan tetapi, tiba-tiba..
"Hei sedang apa kau, anak kancil?" ujar Pak Tani yang sedari tadi memperhatikan

Kancil pun kaget dan menjawab Pak Tani dengan tergagap, " Aaaa aku mau timun, Pak Tani."

"Aku akan memberi kau timun tapi kau harus berjanji tidak mencurinya," kata Pak Tani.

"Akan tetapi aku tidak punya uang sepeser pun," ujar si kancil sedih.

"Baiklah kalau begitu, kau harus membayar timun dengan keringatmu," sergah pak tani.

"Maksudnya bagaimana, Pak Tani?" tanya kancil penasaran.

"Kau harus membatuku membersihkan kebun. Setelah itu kau boleh ambil satu keranjang timun," jawab Pak Tani.

"Baiklah Pak Tani. Aku menyanggupi permintaamu." Kancil pun segera bersiap untuk membantu pak tani membersihkan kebun.

Setelah ia membersihkan kebun, pak tani memberinya satu keranjang timun yang segar. Betapa senang hati si anak kancil. Ia bisa makan timun-timun segar tanpa harus mencuri mengendap-ngendap di kebun Pak Tani. Ia pun tidak harus takut dikurung jika ketahuan mencuri.

Si anak kancil pulang ke rumahnya dengan riang gembira dan ia berterimakasih pada Pak Tani yang memberinya satu pelajaran penting bagi hidupnya.

"Bekerjalah terlebih dahulu, jika ingin mendapatkan sesuatu."

Setelah mendongeng, Mahira pun melontarman pertanyaannya.

"Si kancil jadi baik ya, Mah?" tanyanya.

"Iya, dia gak mencuri lagi. Dia bantuin Pak Tani bersihin kebun. Sebagai upahnya, Pak Tani kasih dia timun," ucap saya panjang lebar.

Mahira tersenyum, sepertinya dia senang sekali mendengar dongeng malam ini.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination


Siang ini matahari terik sekali. Sulungku terlihat kepanasan. Berulang kali ia mengelap wajahnya dengan sapu tangan.

"Bunda, kok hari ini panas banget sih?"

"Iya, hari ini lagi terik. Cucian Bunda aja udah kering semua."

"Aku gak suka panas, Bunda. Aku gak suka matahari terik gini. Bajuku jadi basah." Nifa mulai mendengus.

"Kan udah Bunda nyalain kipas angin. Memang masih panas ya?"

"Iya!" jawabnya dengan muka ditekuk.
"Sabar ya, Nak." Aku tersenyum sambil membelai rambutnya yang mulai panjang.

***

Suatu hari kami pergi ke swalayan untuk membeli berbagai kebutuhan rumah tangga. Di perjalanan ada seorang anak yang menawarkan dagangannya pada kami. Dia berjualan donat-donat bertabur coklat diatasnya.

"Bu, donatnya? Rasanya empuk dan enak, Bu." Anak itu tampak bersemangat menawarkan dagangannya.

"Berapa, Nak?"

"Dua ribu rupiah."

"Ibu ambil lima ya." Kusodorkan selembar uang lima puluh ribu.

"Tidak ada uang kecil, Bu? Saya belum ada kembalian." Ia terlihat kebingungan.

"Kembaliannya ambil aja ya, Nak."

"Alhamdulillah. Terimakasih banyak, Bu. Semoga Allah membalas kebaikan Ibu." Terlihat ia berdoa sangat tulus.

"Sama-sama, Nak. Ngomong-ngomong kamu tidak sekolah?"

"Masih, Bu. Hanya saja sepulang sekolah, saya berjualan donat sampai sore. Bantuin Ibu yang lagi sakit." Raut wajahnya menunjukkan sebuah kesedihan.

"Ibu doakan agar Ibumu lekas sembuh ya."

"Aamiin.. terimakasih banyak, Bu. Saya permisi dulu." tutupnya sambil membenahi kotak donat yang ia topang sendiri.

Usianya mungkin sama dengan anakku Nifa, sepuluh tahun. Saat aku bercakap-cakap dengan anak penjual donat, Nifa hanya mendengarkan dan sesekali memandang lekat penjual donat itu. Entah apa yang ada dalam benaknya. Lalu kucoba untuk bertanya padanya,

"Nifa, mau donatnya?"
Anakku meraih donat coklat dari plastik. Lalu ia mulai bercakap.

"Bunda, kasihan sekali anak tadi. Panas-panas gini jualan di jalan. Dia gak capek?"

"Mungkin capek, Nak. Akan tetapi ia sudah bertekad kuat untuk membantu Ibunya yang sedang sakit."

"Hebat ya, Bun. Aku aja kalau kepanasan di rumah suka mengeluh, sedangkan anak ini tetap bersemangat meski harus berjualan di bawah panasnya matahari."

"Oleh karena itu, kita harus bersyukur. Matahari bukan jadi alasan untuk kita mengeluh. Banyak lho orang-orang yang setiap harinya bekerja di bawah matahari tapi mereka tidak mudah mengeluh."

Anakku terlihat cukup paham dengan penjelasanku.
"Matahari juga sumber kehidupan bagi kita, Nak. Kita harus bersyukur karena Allah menciptakan matahari."

"Sumber kehidupan gimana, Bun?"

"Iya, banyak sekali manfaat matahari untuk kehidupan kita. Contohnya, membantu penerangan, mengeringkan pakaian, menyehatkan tubuh, membatu proses fotosintesis padan tumbuhan, pengatur tata surya, dan masih banyak lagi manfaatnya." jelasku panjang lebar.

"Bunda, nanti sore aku mau belajar banyak tentang manfaat matahari ya, Bun. Kita pakai buku yang ada gambar planet-planetnya itu lho." pintanya.

"Oke Nak. Jadi sekarang udah gak sebel lagi kan sama matahari?"

"Ngga Bun, tapi aku tetep gak suka kepanasan" ujarnya sambil memamerkan lidahnya.

Kami pun tertawa bersama.

Percakapan kami memunculkan ide dalam benakku. Kenapa kita tidak buat rumah yang tahan panas matahari dengan menanam lebih banyak tumbuhan di pekarangan?

Dengan begitu, kita bisa lebih menghemat listrik dengan tidak menyalakan AC atau kipas angin.
Akan tetapi ide ini butuh proses.

Tak apa, yang terpenting sulungku sudah paham kenapa matahari begitu penting bagi kehidupan. Matahari adalah anugerah dari Allah yang patut kita syukuri.

Adapun keadaan bumi kita menjadi lebih panas bukan semata karena matahari yang panas terik tapi mungkin prilaku dan kebiasaan kita yang memicu penipisan lapisan ozon hingga matahari menjadi terasa lebih panas.

Ah Nifa pasti bersemangat untuk kukenalkan apa itu global warming. Aku selalu tak sabar menunggu waktu belajar bersamanya.

#matahari
#kelasmenulisceritaanak
#fiksi


Setiap anak tumbuh dengan fitrah menyukai belajar dan setiap anak memiliki cara tersendiri bagaimana ia belajar.

Memberi ruang baginya untuk belajar dengan cara yang diinginkannya akan mampu mengasah kreativitas. Anak tidak takut mencoba hal baru, berani membuat terobosan dan mereka akan belajar dengan sepenuh hati sepanjang hidupnya.                 

Akan tetapi semua bisa terjadi jika kita memulainya pada diri sendiri. Biarkan mereka berkarya tanpa banyak interupsi. Kreativitas akan muncul jika kita mampu menghargai hal-hal kecil yang dilakukan anak-anak.

#aliranrasalevel9
#thinkcreative

Anak-anak selalu saja tertarik dengan sterofoam. Mungkin karena sterofoam bisa dibentuk apa saja bahkan bisa jadi property permainan mereka.

Seperti Mahira yang menaiki sterofoam bekas mesin cuci. Ia berfantasi sedang menaiki perahu di sungai. Tak lupa ia pun mendayung perahu agar lajunya seimbang.

Bosan main perahu, sterofoam tersebut ia gunakan sebagai penumbuk padi. Lalu setelah itu ia berpura-pura memasak di wajan. Akhirnya kita jadi main tebak-tebakkan aktivitas apa yang sedang dilakukan memakai sterofoam tersebut.

#tantangan10hari 
#level9
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative



Pagi ini mau bebikinan dengan tema binatang dari buku Safari Animals. Mahira tertarik membuat lovebird mobile alias gantungan burung yang dibuat dari kertas.

Pertama, kita cetak dahulu pola burung di karton tebal bekas kardus susu. Lalu, mengguntingnya dan menempelnya di kertas berpola. Setelah itu gunting kembali hingga berbentuk burung. Kami membuat tiga burung kecil dan satu pola awan untuk menggantungkan burung. Kami juga memerlukan beberapa benang untuk mengikat burung-burung ke awan, tapi kami menggantinya dengan kardus yang di potong tipis panjang karena ketidaktersediaan benang😅

Jadilah, lovebirds mobile ala-ala. Hasilnya tidak sebagus yang di buku tapi cukup puas karena Mahira mau ikut terlibat dan berkreasi 😊


#tantangan10hari 
#level9
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative





Masih ingat mainan kertas yang kita mainkan saat di Sekolah Dasar? Mainan tersebut terkenal dengan nama bepebepean 😂
Dalam mainan tersebut, terdapat dua karakter anak perempuan, berbagai macam baju untuk diganti sesuai event, aksesoris, furniture rumah, dan lainnya.

Kemarin saya temukan buku 'Press Out Paper Town', sebuah buku yang isinya printable yang bisa dilipat dan dirancang menjadi bangunan. Seketika buku ini memgingatkan saya tadi dengan bepebepean yang terkenal di zamannya.

Mahira dan saya mencoba merancang bangunan dari printable lucu dalam buku tersebut menjadi sebuah toko sayuran. Terdapat juga beberapa karakter orang sebagai penjual dan pembeli.

Seru! Berkreasi sambil bermain peran dengan printable ini 😊

#tantangan10hari 
#level9
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative










Ibu-ibu hemat pasti selalu berusaha untuk tidak menyisakkan bahan makanan walau sedikitpun. Selain mubazir, bahan makanan yang sudah dibeli juga idealnya terpakai semua untuk dimasak atau langsung dimakan.

Hal itu pun yang saya lakukan pada roti tawar yang tanggal kadaluarsanya hari ini. Setelah dilihat, roti masih beraroma enak dan tidak berjamur maka masih bisa dimakan dengan sedikit modifikasi.

Roti tawar dicampur terlebih dahulu dengan kocokan telur dan gula pasir. Setelah itu baru dikukus. Hasilnya roti menjadi lebih gembung dan rasanya manis.

Nb: foto rotinya sesaat setelah dimakan 😂


#tantangan10hari 
# level9
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative






Hari ini kita belajar sorting warna menggunakan lego dan alat penjepit makanan. Lego-lego dengan warna berbeda disusun acak di sebuah kotak lalu Mahira akan mentransfer lego-lego tersebut sesuai warna ke dalam kotak kecil yang berbeda.

Alat sederhana apapun bisa dimanfaatkan lho untuk menstimulasi kemampuan anak asal kita mau, mau dan mau mencoba melakukannya. Hehehe..

Memang mungkin ada beberapa mainan atau alat yang harus sesuai kaidah misalnya kaidah Montessori, tapi selama esensi yang dimaksud sama sepertinya kita bisa lebih kreatif memanfaatkan yang ada. 

Tak usah khawatir anak kita tak punya mainan kekinian atau tools yang sangat istimewa bagi tumbuh kembangnya. Yuk andalkan kreativitas kita dan anak-anak agar apa yang ada pun bisa terasa istimewa manfaatnya.

#tantangan10hari 
#level9
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative










Beberapa hari kemarin, kami sempat ke pameran buku dan membeli beberapa buku aktivitas untuk Mahira salah satunya buku menggunting dan menempel. Mahira sangat antusias sekali untuk menggunting beberapa pola dan bentuk sayuran, lalu memberi lem dan menempelkannya di buku, Kertas yang tadi sudah di gunting dan di tempel kemudian di warnai.

Dalam hal memberi warna ini tekadang kita selalu ingin 'memberi bocoran' misalnya, kalau buah jeruk tuh warnanya jingga atau kuning. Padahal tekadang anak mau berkreatifitas sendiri dengan warna yang ia sukai.

Kita sering lupa, bab mewarnai ini berbeda dengan bab mengenalkan benda atau tumbuhan yang memang harus dijelaskan spesifikasi ril nya seperti apa. Bab mewarnai ini seharusnya anaklah yang punya wewenang untuk menumpahkan kreatifitasnya dengan bebas tanpa ada instruksi yang banyak.

Mau tahu anak-anak yang kreativitas menggambarnya di dikte? Ya kita-kita ini yang dulu jika disuruh menggambar pemandangan, yang di gambar pasti dua gunung yang di bawah kaki gunungnya terdapat jalan meliuk, sawah-sawah, tak lupa ditengah-tengah gunung kita sematkan matahari yang akan mulai terbit. Hehehe..

Mari bebabskan mereka berkreasi dan berkarya :-)

#tantangan10hari 
#level9
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative





Hal baru yang sekarang mulai Mahira senang lakukan adalah 'mencuci' bajunya sesaat sebelum mandi. Mungkin sebelumnya ia telah lama memperhatikan saya atau yang bantu di rumah saat mencuci baju sehingga saat ia mencoba mencuci bajunya sendiri dia seperti sudah tahu caranya.

Pertama, ia membuka bajunya lalu mengisi air di gayung dan meneteskan sabun cair pada gayung tersebut. Setelah itu, ia mulai mencelupkan bajunya dan mengucek-nguceknya sampai air berbusa. Setelah agak lama, ia membilas baju yang tadi dengan membasuhnya di bawah keran air.

Bayangkan jika saya melarangnya? Ah barangkali ia tak akan seceria ini mengucek bajunya. Hehehe..

Ya, ini adalah sebuah exercise of practical life skill yang kelak berguna bagi dirinya. Jadi saya tetap mengizinkannya melakukan hal tersebut meski tetap diawasi agar tidak membahayakan. Barangkali ini pun sebuah wujud kreativitas seorang anak yakni memanfaatkan alat-alat di kamar mandi untuk mencuci bajunya :-D


#tantangan10hari 
#level9
#kuliahbunsayiip 
#thinkcreative

Subscribe to: Posts ( Atom )

ABOUT AUTHOR

Hai. Assalamu'alaikum. Nama saya Tami. Saya seorang Ibu Rumah Tangga yang hobi menulis dan membuat konten di media sosial. Selamat datang di blog mamahira.id. Semoga ada yang bisa diambil manfaatnya disini.

LATEST POSTS

  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...
  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...
  • Bagaimana Cara Membaca Buku dengan Cerdas ?
    Buku adalah jendela dunia. Membaca buku, menikmati buku, dan melahap buku adalah kenikmatan tersendiri bagi sebagian orang. Buku mamp...
  • Berat Sebelah
    Setelah memutuskan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga 4 tahun yang lalu pasca menikah, saya merasa sudah agak menjiwai peran ini meski yaa t...
  • Life changes...
    Hello my Blog. Mau curhat. Boleh ya Blog? *eh..* ini tentang 2014.. adalah tahun perubahan BESAR I resigned from my job as a banker...
  • Games #Level11 #Day3 'Fitrah Seksualitas'
    Kelompok 5 di hari ke-3 mempersentasikan tentang 'Self Defense dalam Seksualitas'. Mengingat sudha terlalu banyak hal yang tak...
  • Hikmah Duka dalam Cinta
    Seseibu dengan logat jawa kental tengah memaki seorang perempuan karena dituduh bermain api dengan suaminya. Ia pun menghujani perempua...
  • Pilihan Hidup
    Ketika Tuhan memberi dua ketetapan di setiap alur hidupmu, Siang dan malam, hitam dan putih, baik dan buruk, suka dan duka, tangis dan Taw...
  • Demi Masa. Masihkah Kita Ada di Hari Esok?
    Pepatah Jepang mengatakan  time is money . Karena mereka menganggap jika waktu itu sangat berharga selayaknya uang. Gunakanlah waktumu seb...
  • Gloomy Day : Man vs Woman
    Dari kejadian ini saya menyadari bahwa laki-laki dan perempuan itu dipasangkan untuk saling melengkapi, untuk menutupi kekurangan pasan...

Blogger templates

Categories

  • #menurutloh (1)
  • aliranrasa (1)
  • ART (1)
  • Asisten (1)
  • baby (4)
  • babymilestone (3)
  • berbenah diri (1)
  • bintang keluarga (10)
  • birth (1)
  • Blogcompetition (1)
  • book and writings (1)
  • Buku Anak (1)
  • bunda sayang (89)
  • ceritaku (1)
  • curhat (4)
  • EKONOMI DAN KEUANGAN (2)
  • esai (1)
  • family (13)
  • Finance (1)
  • fitrah seksualitas (3)
  • For Things to Change I Must Change First (10)
  • full day school (1)
  • Halo Balita (1)
  • happiness (4)
  • ibu profesional (33)
  • Ibu Profesional Bunda Sayang Level 8 Tantangan 10 Hari (12)
  • IIP (76)
  • islam (1)
  • kampus (2)
  • Kelas Bunda Sayang (26)
  • Kelasmenulisceritaanak (1)
  • keluargamultimedia (1)
  • kemandirian anak (7)
  • Konmari (1)
  • kuliah bunda sayang (8)
  • learningbyteaching (10)
  • level 10 (11)
  • level12 (9)
  • life (19)
  • lomba (1)
  • love (7)
  • mahasiswa (3)
  • matharoundus (11)
  • Mom (1)
  • momstories (16)
  • montessori (1)
  • motherhood (5)
  • MOTIVASI (19)
  • motivation (4)
  • mpasijourney (1)
  • pendidikan (1)
  • pregnancy (1)
  • puisi? (4)
  • QUOTES (8)
  • reflection (1)
  • resensi buku (1)
  • resign (1)
  • Review Buku (1)
  • Rumah Cerdik - Toko Buku (1)
  • rumah tangga (2)
  • Sekolah (1)
  • smp al-mutaqin (1)
  • Story (2)
  • tantangan 10 hari (16)
  • tantangan10hari (5)
  • The Life-Changing Magic of Tidying Up (1)
  • thinkcreative (9)
  • Trivia.id (1)
  • TUGAS KULIAH (3)
  • urusandomestik (1)

Instagram

Blog Archive

  • ►  2023 (2)
    • ►  October (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  October (1)
  • ▼  2018 (71)
    • ►  September (1)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (15)
    • ▼  April (10)
      • Games #Level10 #Day1 'Grab Your Imagination'
      • Aku Gak Suka Matahari, Bunda.
      • Aliran Rasa Games #Level9 'Be Creative'
      • Games #Level9 #Day10 'Be Creative'
      • Games #Level9 #Day9 'Be Creative'
      • Games #Level9 #Day8 'Be Creative'
      • Games #Level9 #Day7 'Be Creative'
      • Games #Level9 #Day6 'Be Creative'
      • Games #Level9 #Day5 'Be Creative'
      • Games #Level9 #Day4 'Be Creative'
    • ►  March (4)
    • ►  February (13)
    • ►  January (10)
  • ►  2017 (63)
    • ►  December (10)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (10)
    • ►  July (13)
    • ►  June (12)
  • ►  2016 (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
  • ►  2015 (8)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
  • ►  2013 (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2011 (36)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  August (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (8)
    • ►  March (1)
    • ►  February (11)
Powered by Blogger.

Latest Posts

  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...
  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 mamahira.id.
Designed by OddThemes