Sekelumit Cerita Galau Makanan Pendamping ASI


Hai Bunda..
Pernahkah si baby mengalami GTM (Gerakan Tutup Mulut) atau susah makan?
Makanan di lepehin, di sembur, di lempar, dan di mainkan sambil cekikikan?
Nangis atau bete ketika di dudukan di high chair?

I feel you !
Jadi kali ini aku mau share pengalaman keriweuhan dan kegalauan tentang pemberian MPASI kepada anakku, Mahira. Apa itu MPASI? MPASI adalah Makanan Pendamping ASI yang diberikan pada bayi mulai umur 6 bulan. Mulai dari cair, kental hingga padat seperti makanan keluarga pada umumnya.

Nah, kenapa sih aku tertarik banget untuk share hal ini?
Awalnya aku mengira kalau kasih makan anak tuh akan lancar-lancar saja. Anaknya lahap mau makan segala yang disediakan. Ternyata eh ternyata, kenyataannya tidak seperti itu. Ada kalanya anak melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut) alias gak mau makan. Mamanya bingung sekali sampai puyeng berkali-kali. Hehehe..
Ditambah GTM nya saat libur lebaran. Wal hasil neneknya mempertanyakan sekali kenapa anak ini jadi ogah makan. Plus pada akhirnya anakku sakit demam waktu libur lebaran. Hiks.. Entah karena GTM itu, lagi tumbuh gigi, atau memang karena kecapekan lantaran mudik Jakarta-Tasik lalu Tasik-Bandung dan keangin-angin gitu kayanya. Sepertinya gabungan dari itu semua deh pokoknya. Yang jelas sedih sekali rasanya.

Apa yang salah ya?
Akhirnya aku cari informasi penyebab anak GTM itu apa saja. Mulai dari milis sampai web konsultasi dan beberapa penyebabnya adalah :
  1. Masa tumbuh gigi
  2. Bosan dengan tekstur halus
  3. Perbedaan kenaikan tekstur makanan yang drastis
  4. Sempat 'tercolek' makanan /minuman lain yang ditambah gula-garam
  5. Bosan dengan suasana makan
  6. Trauma makan/sendok
  7. Sakit/tidak enak badan
Nah sepertinya poin 4 ini yg bikin anakku jadi GTM. Waktu liburan itu Mahira udh kena macem-macem makanan yg berasa (asin/manis) pas lagi main sama saudara. Mamanya kecolongan deh. Hihihi.. Mungkin gemes liat anaknya kepengen jadinya dikasih deh. Makanya sepulang dari Tasik kok selera makannya berubah dan ogah yg flat rasanya.
Poin 3 jg sepertinya dialami, terlalu cepat merubah tekstur makanan. Pas aku kebingungan karena Mahira gak mau makan aku cobain sistem BLW yg lg ngetrend itu. BLW atau Baby Led Weaning adalah cara makan yang membiarkan bayi mengambil sendiri makanannya dan makan sendiri oleh tanggannya. Baby Led Weaning ini menekankan pada kemampuan anak untuk mengunyah makanan yang agak padat. Aku coba kasih finger food dan nasi yang dibulet-bulet. Awalnya Mahira mau tapi akhirnya dimainin dilempar lempar. Hufhh..




Solusinya gimana ya?
Dari hasil observasi itu, akhirnya aku memutuskan untuk trial and error tentunya masih harus sesuai dengan panduan WHO biar gak terlalu keluar jalur. Dalam panduannya MPASI harus mengandung unsur karbohidrat, protein hewani atau nabati, sayuran dan dilengkapi dengan buah-buahan juga unsur lemak seperti dari minyak zaitun/extra virgin oil, keju, santan, dan lain-lain.

Nah untuk bayi dibawah 1 tahun memang tidak dianjurkan menggunakan gula dan garam dalam makanannya karena pemberian garam pada makanan yang diberikan terlalu dini dapat membebani fungsi ginjal bayi. Untuk hal yg satu ini agak gak ngikutin nih dari umur 10 bulanan. Hehe.. Karena udh kecantol sama rasa jadi agak susah balikin seleranya Mahira ke makanan tanpa rasa. Dengan berbekal pendapat beberapa ahli yang memungkinkanuntuk kasih garam ke bayi diumur 9 bulanan, akhirnya aku memberanikan diri untuk kasih dia garam di umur 10 bulanan walaupun pemberiannya di batasi sekali ya cuma secuil aja dan gak disamain sama rasa standard asin manis orang dewasa. Pokoknya biar gak hambar deh. Kaldu daging dan bawang juga sudah membantu makanannya jadi gurih sebenarnya.

Untuk masalah tekstur terutama nasi sepertinya Mahira masih nyaman di bubur yang tanpa saring. Bubur lebih kental dan bertekstur karena nasi lembek atau nasi biasa kadang mau kadang engga. Tak apalah karena giginya pun baru tumbuh di umur 10bulan juga, sekali tumbuh langsung 4. Seri atas dan seri bawah. Mungkin dia masih perlu waktu utk mengunyah nasi lembek dan nasi biasa dengan sempurna. 

Untuk tekstur lauknya sdh disamakan dengan makanan keluarga yang berkuah seperti berbagai sup dan sayur bening, berbagai pepesan atau makanan yang digoreng pun sesekali sudah diberikan asal jangan terlalu sering dan terlalu berminyak, seperti tempe atau tahu goreng.

Alhamdulillah... Setelah berbagai percobaan dilakukan akhirnya ketemu juga sama selera anaknya. Pasca sembuh dari sakit, makannya jadi lebih lahap. Hampir selalu habis. Mungkin lagi mamayu juga kata org sunda mah.
Cara makannya masih tetap dengan apa yang dianjurkan WHO yaitu responsive feeding di mix dengan metode BLW. Makannya sambil disuapin tapi anak juga sambil belajar makan sendiri misalnya sambil pegang finger food. Pokoknya apapun caranya, semuanya tergantung pilihan mama dan kemampuan bayi juga.

Finally I found the magical power….
Hikmahnya sih jadi lebih aware dan peka terhadap keinginan bayi sehingga bisa memastikan kebutuhan dia yang sebenarnya seperti apa. Terkadang teori berbeda dengan peristiwa dilapangan, tapi teori berguna juga untuk menunjang apa yang kita lakukan biar gak nyasar-nyasar banget. Buku panduan MPASI  memiliki poin-poin yang bagus dan bikin kita terinspirasi mau masak apa. Kita gak harus tok ngikutin apa yg ditulis di buku karena pengalaman pribadi lebih berharga dan lebih ngena biasanya.

Prinsip pemberian MPASI ku pada akhirnya adalah:
  1. Memenuhi standard gizi anak, yaitu mengandung karbohidrat, protein hewani/nabati, sayur dan dilengkapi dengan buah. Untuk karbo tidak harus nasi, bisa diganti dengan kentang, ubi, havermut atau pasta. Jika sedang sangat GTM, kasih buah-buahan, puding atau biskuit. Biasanya sih mau :D
  2. Tekstur dan rasa disesuaikan dengan kebutuhan anak, perlu juga diperkenalkan berbagai macam rasa alami makanan
  3. Menggunakan bahan lokal berkualitas dan gak usah yg mahal-mahal, gak mesti yang import juga *teteeep buibu hemat. wkwk..*
  4. Menu disesuaikan dengan selera keluarga karena biasanya anak juga menyesuaikan, gak usah terlalu ribet masaknya karena proses masak yg sederhana itu lebih sehat dan hemat waktu
  5. Sesuaikam porsi nya biar gak terbuang sia-sia lalu nasinya nangis di tong sampah hiks..
  6. Jangan lupa tambahkan cemilan sehat seperti buah-buahan, puding, atau biskuit
  7. ASI tetap lanjut sampai 2 tahun
  8. Gak baper kalau anaknya lg GTM harus tetap semangat coba ganti menu dan teksturnya
  9. Harus tetap semangat menerapkan pola hidup sehat dg makanam sehat, tetap semangat menerapkan disiplin kalau makan itu harus duduk diam fokus ke makanan dan jangan lupa berdoa,
  10. Kalau anak bosan bisa ganti suasana makan misal di teras rumah tetapi diusahakan duduk dan diam, aku juga gak kaku banget sama aturan kalau lg susah makan banget atau pas lg sakit biasanya makan sambil di gendong dan sambil jalan
  11. Jangan menjejalkan makanan secara paksa karena bisa bikin anak trauma dan jadinya takut makan, semua itu dilakukan agar mood anak jadi baik dan dia senang.

Akhirnya aku berusaha ngejalanin itu semua. Mungkin akan ada banyak yg berbeda cara dan prinsipnya, karena setiap anak itu unik dan berbeda. Intinya memang lebih memperhatikan keinginan sang anak lalu kita sesuaikan dengan kebutuhannya sesuai panduan ahlinya. Jadi bunda dianjurkan utk berkreasi di rumah.

Yuk sejenak kita lakukan inhale exhale terlebih dahulu, jangan langsung baper dan stres kaya aku ya. Hahaha.. Karena rasanya rugi melewati masa-masa golden age dengan keluh kesah, jadinya suka buntu kalau gitu. Kalau mood kita bagus, rasanya anak jadi lebih ceria dan begitu juga sebaliknya. Kita para ibu memang harus bener-bener kreatif dan inovatif melewati ini semua. Banyak-banyakin berdoa, sabar dan belajar dari mana saja dari pengalaman siapa saja. Pengalaman adalah guru terbaik bagi siapapun.

Mari kita sama-sama belajar untuk selalu amati, dekati, dan sayangi anak-anak kita agar kita lebih mudah untuk memahami bahasa mereka. Nikmati masa masa tumbuh kembang anak-anak kita dengan senyuman dan penuh rasa syukur. Semangat yaaa ibu, mama, bunda dan mami semuanya.  Semoga pada akhirnya anak akan belajar apa yang kita tanamkan sedari dini. Mudah-mudahan ya buibu. Aamiin..


#mpasi #saynotoGTM #bebasbaper #ibuharuskreatif #ibuharussabar


Sumber Informasi dari tulisan ini bisa di lihat di :
-Buku Sehat Lezat Olah Saji dr. Tiwi. Panduan Asupan Bayi Tahun Pertama.
-Buku Say Yes to Homemade MPASI. Panduan Resep MPASI Sehat Bergizi untuk Anak Usia 6-24 Bulan.

·         http://www.mamakukokihandal.com/detail/62/n6q35q-gtm-alias-gerakan-tutup-mulut
·         https://id.theasianparent.com/baby-led-weaning-sangat-disarankan-sejak-dini-coba-yuk/



Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment