Believe it or not, dunia terasa lebih dramatis saat seseorang
sudah menjadi ibu. Tapi langkah ini membawa perubahan yang amat penting dalam
perjalanan hidup seorang wanita. Saat mulai memasuki pernikahan dan menimang
bayi, secara otomatis sang ibu baru tengah asyik membenahi dirinya. Menakar
kembali emosi yang biasanya keluar blass tidak karuan dan terus memastikan agar
stok kesabaran selalu meningkat dari waktu ke waktu.
Masa iya bayi yang lagi asik-asiknya eksplor dengan cara ‘mengacak-ngacak’
makanannya kita bentak dengan nada tinggi sekian oktaf. Kasian lho, konon
bentakan bisa menghancurkan milyaran sel otak anak. Apa ga khawatir
nanti si anak jadi trauma gak mau makan? Meredam emosi dengan tetap bergumam
santai sepertinya cara terbaik, “ Ah anakku, kamu lagi belajar buat makan sendiri ya? Gak apa-apa
nanti mama beresin."
Belum lagi pas suami komplain, “Say kopinya kurang panas,
harus pakai air mendidih.”
Masa iya kita belagak sinis karena harus bikin kopi baru.
Kasian lho suami kamu baru pulang kantor, ingin menikmati indahnya istirahat
dirumah dengan keluarga sambil menikmati secangkir kopi panas buatan istrinya
tercinta. Cukup dijawab dengan perkataan menyejukan sambil diselipkan senyuman
tulus, “ It’s okay say. Aku buatin lagi kopinya”. As simple as that.
Tapi nyatanya hal ini belum selalu otomatis dipahami dan diresapi,
sehingga terasa memberatkan hati. Anyway, saya juga sama masih belajar untuk
tetap berusaha dalam keadaan ‘adem’ dalam setiap kondisi. Berusaha untuk tidak
ribet dan tidak memenangkan diri sendiri adalah langkah awal berbenah. Mengalah
demi kebaikan bersama itu tidak pernah salah.
Cukup sudah ego-ego yang membumbung
tinggi saat masih gadis. Sangat melelahkan jika tidak cepat-cepat belajar
menjadi air yang sejuk. Terlalu banyak hal-hal yang tidak sepaham dengan pemahaman
diri kita. Terlalu naif jika berharap semua orang dapat memahami diri kita.
Belajar menerima, apapun. Belajar memaafkan, siapapun. Karena tak ada kata terlambat untuk memulai berbenah pun tak
ada kata cukup untuk itu. Membenahi diri adalah PR seumur hidup, sepanjang
perjalanan.