mamahira.id

Menulis dan berbagi tentang keseharian yang ditemui

  • Home
Home Archive for February 2018





Seseibu dengan logat jawa kental tengah memaki seorang perempuan karena dituduh bermain api dengan suaminya. Ia pun menghujani perempuan dengan berbagai tuduhan dan hinaan seraya menaburkan uang-uang biru dan merahnya.

Video tersebut menjadi trending setelah ibu itu mengunggahnya di media sosial. Semua orang seantero medsos ikut menghujat dan men-share video tersebut ramai-ramai, namun ada juga yang malah bersimpati pada si perempuan tersebut dengan berbagai alasan tertentu.

Tanpa merasa diri lebih baik dan tanpa membenarkan tindakan apapun didalamnya, kisah tersebut terasa miris. Entah benar atau tidak hal yang dituduhkan tersebut, namun hal ini mengangkat isu seputar kesetiaan dalam rumah tangga yang dapat berakhir pada perceraian.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, perceraian di Indonesia meningkat 16-20% antara tahun 2009-2016. Memang tak semua perceraian dilatarbelakangi dengan perselingkuhan, namun penyebab terbanyak adalah ada ketidakpuasaan terhadap rumah tangganya.

Menurut Strenberg seorang ahli psikologi pencetus Teori Cinta, ada 3 hal yang dapat mempengaruhi kepuasaan dan kenyamanan dalam berumah tangga yakni kedekatan (intimacy), hasrat (passion) dan komitmen (commitment).

Intimacy atau kedekatan bisa berupa rasa nyaman saat berkomunikasi dengan pasangan dan keinginan untuk selalu membahagiakan pasangan, sedangkan hasrat adalah hal-hal yang berbau romantisme seperti hubungan biologis, kebutuhan untuk saling bertemu, dan keinginan untuk berkorban demi pasangan.

Yang ketiga dan yang tak kalah penting adalah sebuah komitmen, yakni keyakinan individu untuk bersama-sama menjalani kehidupan dengan pasangan yang dipilihnya.

Ketiganya saling melengkapi dan mengutuhkan kebahagian dalam kehidupan rumah tangga. Jika salah satunya tiada, mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan diantara kedua belah pihak atau bahkan dapat menyebabkan salah satu pihak bermain belakang karena merasa tidak bahagia.

Setiap pasangan hendaknya memiliki dua komponen yang dianggap paling stabil yakni kedekatan dan komitmen sedangkan hasrat (passion) akan lebih sering naik turun seiring kualitas dan lamanya sebuah pernikahan.

Dari sudut pandang islam ada empat hal yang menjadi tali temali ruhani perekat pernikahan yakni cinta, mawaddah, rahmah, dan amanah. Jika cinta dan mawaddah putus masih ada rahmah dan jika ketiganya putus, masih ada amanah. Maka selama keduanya memegang teguh agama, mereka akan menjaga amanahnya sebagaimana Al-Quran menerangkan,

"Pergaulilah istri-istrimu dengan baik dan apabila kamu tidak lagi menyukai (mencintai) mereka (jangan putuskan tali pernikahan) karena boleh jadi, kamu tidak menyenangi sesuatu, tetapi Allah menjadikan padanya (di balik itu) kebaikan yang banyak (QS. An-Nisa:19)

Salim A Fillah seorang penulis buku-buku bertema cinta dan rumah tangga pernah berkata,

"Kahlil Gibran pernah menyatakan, jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Tidak. Cinta itu adalah anak dari kecocokan jiwa. Dan selama kecocokan jiwa itu tiada, cinta tak akan pernah hadir. Dalam hitungan tahun bahkan milenia."

Menurut Salim, kecocokan jiwa adalah kesamaan visi dari keduanya, kesamaan cara pandang pada hidup dan mati, kesamaan cara pandang pada pasangan, kesamaan cara pandang pada perintah allah. Sehingga apapun rintangan yang dihadapi, keduanya akan bertahan dan sama-sama membahagiakan pasangan karena itu adalah perintah dari Allah.

Oleh karena itu masing-masing akan bersungguh-sungguh bahkan bersusah payah demi mendatangkan kebaikan bagi pasangan serta menolak segala yang mengganggu dan mengeruhkannya.

Maka adalah hal yang tidak mungkin bagi pasangan yang telah menggenggam amanah tersebut untuk saling menyakiti dengan berbagai alasan apapun, apalagi bermain belakang atau menempatkan fitrah yang tidak pada tempatnya.

Jiwa yang sama-sama dilandasi iman dan taqwa akan senantiasa berlomba menunaikan segala bentuk ibadah dengan sebaik-baiknya pun membangun rumah tangga sampai ke surgaNya karena merasa kebersamaan dengan pasangannya tak cukup di dunia saja, namum begitu juga sebaliknya.

Dalam suatu adegan sebuah film pendek yang pernah saya tonton ada sebuah kalimat yang sangat menggugah bagi setiap pasangan,

"Setelah ijab qobul berlangsung, bala tentara setan akan berembuk untuk melakukan siasat agar suami istri tersebut berpisah karena perceraian, maka sepanjang pernikahan tersebut setan akan membisikan segala sesuatu yang buruk pada pasangannya hingga yang halal terlihat buruk baginya dan sebaliknya yang haram terlihat indah baginya."

Naudzubillah...

Film tersebut ditutup oleh quotes yang sangat indah,

"Pernikahan bukan ikatan yang menjanjikan kebahagian. Pernikahan pun merupakan ujian. Mampukah kita bersabar dan tetap memuliakan pasangan? Mampukah kita bersyukur dan menjalani ujian? Pernikahan adalah perjalanan menempa diri dan meruntuhkan ego. Anugerah bagi mereka yang menjalaninya dengan sabar dan syukur."


****

Setiap rumah tangga tentu pernah menemui kerikil bahkan batu besar dalam perjalannya. Rasa kecewa akan mudah muncul jika kita terlalu berharap pada makhluk, pada pasangan kita, seorang manusia biasa tempatnya salah dan khilaf.

Maka gantungkan harapan tersebut hanya pada Allah agar kebaikan-kebaikan yang kita lakukan tak harus menunggu balasan pasangan. Percayalah Allah akan membalas setiap perbuatan baik dengan kebaikan yang berlimpah.

Semoga Allah menguatkan kita yang lemah ini. Semoga Allah senantiasa menjaga samawa dalam rumah tangga kita. Cukup sematkan doa dalam setiap sujud dan berikhtiar untuk selalu membahagiakan dan taat pada suami. Cukup lantunkan dzikir saat hendak pergi bekerja meninggalkan istri dan berupaya untuk menjadi pemimpin yang dapat melindunginya dengan segenap kasih.

"Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula istrinya (memperhatikan suaminya), maka Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu di sela jemarinya." (Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri)


Baca juga: Nasihat Ayahanda Tercinta




Judul Buku: Montessori Play and Learn
Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting)
Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder London Montessori Centre)
Penerjemah: Ade Kumalasari
Penyunting: Ranny Afandi dan Noni Rosliyani
Nama Penerbit: B First (Bentang Pustaka)
Tahun Cetak: 2017
Jumlah Halaman: 279
Harga Buku: 64.000
ISBN: 978-602-426-079-8   

Akhir-akhir ini seringkali kita mendengar istilah Montessori. Apa itu Montessori? Sebagian besar memahami Montessori sebagai bentuk aktivitas dan permainan di rumah yang melibatkan anak-anak usia dini. Akan tetapi sudahkah kita mengetahui lebih dalam filosofi dan kaidah metode Montessori tersebut dan apa yang dimaksud periode sensitif pada anak?

Ikhtisar
Buku ini hadir untuk mengajak para pembaca mengenal lebih jauh filosofi dan esensi metode Montessori serta mengenal lebih banyak berbagai penerapan motede Montessori di rumah dan lingkungan sekitar.

Maria Montessori sang penemu metode ini telah membuktikan kesuksesannya pada awal tahun 1900-an, hal ini dikarenakan Montessori adalah metode pendidikan yang dianggap bisa mengoptimalkan potensi anak berdasarkan pengalaman sendiri. Berbagai aktivitas dan permainan di dalamnya mampu memberi pengalaman belajar secara langsung pada anak, serta mengembangkan rasa percaya diri dan disiplin dalam diri anak.

Dalam buku ini ada berbagai ide dan permainan yang dapat di lakukan di rumah dan di luar rumah yang bisa dilakukan dengan alat-alat sederhana yang ada di sekitar kita terutama bagi anak-anak usia golden age (2-6 tahun). Mulai dari merencanakan rumah ramah anak, menjelajah lingkungan sekitar serta merangsang anak untuk mengenal dunia luas.


Kelebihan

Kelebihan dari buku ini adalah penulis cukup detail dalam menjelaskan esensi metode Montessori dan penerapannya yang disesuaikan dengan keadaan yang terjadi sehari-hari di rumah maupun di luar rumah. Untuk aktivitas tertentu, penulis membuat ilustrasi gambar dan langkah-langkah membuat permainan di dalamnya.

Sedikit kekurangannya dari buku ini adalah tidak full color sehingga terkesan kurang memanjakan mata. Selain itu, ada beberapa kalimat yang terasa janggal dan kurang sesuai EYD. Hal ini mungkin terjadi karena buku ini merupakan buku terjemahan yang diterbitkan dalam bahasa Inggris.


Terlepas dari semua kekurangan dan kelebihannya, buku Montessori Play and Learn ini sangat layak dibaca dan isinya dipraktikan oleh para ibu yang memiliki anak usia dini dan ingin mengembangkan potensi serta bakat anak sesuai fitrahnya. Buku ini menjadi referensi pelengkap bagi buku-buku tumbuh kembang anak usia dini.
Mainan Buatan dan Aktivitas di Rumah

Selain jajan makanan, anak juga cenderung tergoda untuk membeli mainan jika kita mengajaknya ke pasar atau ke tempat perbelanjaan. Dulu Mahira sangat sulit sekali dibujuk jika sudah memiliki keinginan untuk membeli mainan. Akan tetapi sekarang kami berusaha untuk mengajaknya ngobrol sebelum pergi, bahwa kita pergi keluar bukan untuk beli mainan tapi untuk belanja sayur atau bahan makanan misalnya atau di lain hari kami bersepakat hanya membeli satu jenis mainan atau buku anak saja. Selain itu tidak boleh.

Adapun di rumah, kami berusaha membuat kegiatan atau mainan sendiri agar Mahira tidak terlalu ketergantungan dengan mainan. Kita bisa menggunakan alat-alat dapur atau alat apa saja yang ada di rumah untuk bermain sekaligus menstimulasi tumbuh kembangnya.

Contohnya kegiatan menuang air memakai kompan ini. Semuanya terdiri dari peralatan yang ada di dapur. Jadi siapa bilang bermain itu harus dengan berbagai mainan mahal atau mainan yang sering dijual untuk anak-anak? Sebetulnya kita bisa memodifikasi sendiri alat-alat yang ada di rumah dan bermain dengan seru bersama anak.


#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Manajemen Kulkas

Beberapa waktu lalu, saya memulai untuk menjalankan manajemen kulkas dan dapur. Tujuannya agar tidak bingung mau masak apa setiap harinya, memasak lebih ringkas dan cepat, kulkas lebih bersih dan rapi, dan tentunya menghemat uang belanja agar tidak ada pengeluaran lain di luar budget.

Alhamdulillah sudah berjalan selama 2 minggu dan memang betul waktu masak lebih singkat dan tidak bingung mau masak apa. 

Saya belanja di hari Sabtu lalu mulai membersihkan dan memotong sayuran ke dalam toples kecil. Daging-dagingan dan ikan dicuci terlebih dahulu juga diberi bumbu.  Yang belum sempat saya lakukan adalah mengupas bawang. Hal itu dilakukan spontan sebelum memasak.

Semoga ini pun ikhtiar untuk menjadi cerdas finansial. Mahira pun ikut terlibat ketika kegiatan membersihkan bahan makanan. Sesekali ikut memotong sayuran bersama.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial



Suatu hari percakapan bersama Mahira,

" Mah, mau kacang dame lagi." ujarnya setelah menghabiskan semangkok edamame.

"Loh kan udah habis tadi."

"Iya. Mau lagi, Mah." pintanya.

"Yaudah, Mahira berdo'a dulu ya ke Allah. Kan Allah yang kasih edamame nya. Nanti sama Allah dikasih lagi." jawab saya .

Lalu dia menengadahkan tangnnya dan mulai berdoa,

"Ya Allah, Ina mau dame lagi. Aamiin.." doanya setelah saya pandu.

Lalu dia bertanya, " Mana mah edamame nya?"

"Sabar ya. Terus berdo'a biar dikabulkan Allah. Mahira juga harus nurut sama mamah papah."

"Oh iya iya."

***

Tak lama saya keluarkan lagi edamame kedua. 
"Nah kan doa Mahira terkabul. Bilang apa?"

"Alhamdulillah..."

"Ini dari Allah lho Mahira. Bilang apa ke Allah?"

"Makasih ya Allah." ujarnya sambil mengusap keduatangannya ke muka.

"Allah baik ya Mahira."

"Iya. Allah baik ya. Mana Allah Mah?

"Allah ada di langit di Arsy, tapi Allah selalu lihatin kita dan sayang sama kita. Makanya kita harus bersyukur dan banyak berdoa ya."

"Oke Mah. Siap-siap." jawabnya sambil mengangkat jempol mungilnya.

***

Cerdas finansial juga berarti memahami bahwa apapun rezeki yang kita dapat semuanya dari Allah dan kita wajib untuk memintanya, bahkan Allah senang jika dipinta oleh hambaNya.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Setelah mengenalkan 'ngencleng' atau memasukan koin ke dalam celengan, kini saatnya belajar sortir uang receh. Mana yang 500 dan 1000 rupiah. Dari segi bentuk, nominal, gambar sudah bisa diidentifikasi perbedaannya. 

Pertama, saya jelaskan dulu kalau koin 1000 bentuknya lebih kecil tapi lebih berat dan ada gambar seruling di belakangnya. Untuk koin 500 rupiah lebih besar dan ringan dan bergambar bunga melati (koin putih, bukan yang kurning).

Maka dari informasi tersebut, Mahira menyortir uang ke dua tempat berbeda.

Kegiatan ini dilakukan untuk  memperkaya wawasan anak tentang jenis, rupa dan nominal uang. Selanjutnya mungkin akan mengenalkan uang kertas nominal 500 dan 2000 rupiah.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial


Membersamai anak untuk cerdas finansial itu tentunya harus dibarengi dengan kemampuan sang ibu untuk cerdas finansialnya juga terutama cerdas dalam mengatur keuangan Rumah Tangga.

Sebuah catatan bagi saya yang terkadang masih over-budget karena ada pengeluaran lain yang tidak tercatat dalam perencanaan pengeluaran.

Sebut saja biaya tak terduga. Konon biaya ini dipakai untuk keperluan mendadak seperti harus keluar kota, ada keluarga yang sakit atau membutuhkan dan jajan-jajan kurang penting karena lapar mata.


Cerdas finansial tak hanya cerdas dalam earn tetapi juga cerdas dalam spend yang tidak melupakan saving dan giving. Ya, butuh kedisipilinan untuk membangun kebiasaan baik yang baru. Bukan hanya ibu sebagai seorang istri yang harus menjalaninya tetapi juga pasangan dan anak-anak harus turut mendukung misi hemat cukup berkah ini.

Langkah pertama yang kami lakukan untuk lebih pandai mengelola keuangan adalah dengan mengevaluasi pola keuangan keluarga. Mana pos yang harus dibatasi dan mana yang ternyata harus ditambah karena lebih urgent dan prioritas.


#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial 
Rezeki itu pasti, kemulianlah yang harus dicari.

Kata-kata itu seperti menghipnotis diri untuk tetap berbuat dengan segala keterbatasan yang ada. Keputusan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga yang mungkin tidak diwajibkan secara langsung untuk menafkahi keluarga membuat saya merasa lebih rileks :-p

Bukan berarti kemudian menjadi lepas tangan dalam urusan keuangan keluarga tapi justru malah mencoba untuk mensyukuri setiap rezeki yang hadir dengan pengelolaan yang baik. Bahkan saya berinsiatif untuk berjualan online dari rumah.

Memang berbeda rasanya menjadi penjual dan menjadi karyawan sebuah perusahaan tapi ternyata disitu tantangannya. Satu hal yang pasti, suami lebih menginginkan saya untuk fokus mendidik anak di rumah. Jadi keputusan berjualan online semata-mata untuk menyalurkan passion dan me time.

Anak saya pun tahu kalau ibunya berjualan. Beberapa waktu lalu ia ikut ke bazar buku bahkan sesekali memfoto buku-buku jualan saya. Buat dijual katanya supaya dapat uang (konsep jual beli).

Yang terpenting dari semuanya adalah bukan tentang nominal, tapi berjualan buku (passion saya di bidang literasi) membuat saya berbinar-binar sekaligus belajar banyak hal baru tentang bisnis. 

Selain itu dengan berjualan, kita bisa memberi manfaat dari barang atau jasa yang kita jual untuk orang lain.




#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial 
Jujur deh waktu kecil dulu, saya suka gak sabaran kalau lagi meminta sesuatu. Pokoknya harus segera ada. Untungnya Mamah selalu bisa menangkal hal ini dengan kata-kata "Sagala ge aya prosesna. Teu bisa pok torolong." Sehingga saya menyadari betul saat itu dan tidak pernah meminta sesuatu tanpa poses terlebih dahulu.

Anak-anak kan memang belum mengerti hal-hal seperti itu, makanya saya selalu katakan pada Mahira jika Mahira menginginkan sesuatu, Mahira harus terlebih dahulu berdo'a pada Allah dan setelah itu berusaha untuk menabung seperti Saliha (tokoh dalam buku cerita balita).

Iya, Saliha menginginkan buku di toko buku tapi uangnya tidak cukup. Akhirnya Ibu Saliha menyarankannya untuk menabung. Setelah tabunganny penuh, Saliha pun bisa membeli buku meski dalam perjalananya dia sesekali tidak menabung karena uangnya di pakai jajan dan ketika itu sang ibu menegurnya dengan penuh kasih sayang.

#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial 


















Untuk mengerem kebiasaan jajan, biasanya saya buatkan cemilan di rumah seperti kue-kue sederhana atau snack lainnya yang mudah dibuat. Hal ini lumayan menghemat uang belanja yang beberapa kali over budget karena jajan anak dan jajan ortunya.

Biasanya saya ajak Mahira untuk membuat snack tersebut agar mengetahui proses dan setelah itu sama-sama menikmati hasil jadi ngemilnya lebih terasa puas.

Masalah jajan ini ternyata bukan saja terjadi pada Mahira, tapi terjadi juga pada kami orangtuanya. Ya kebiasaan jajan Mahira sepertinya menurun dari kami. Jadi kami sepakat untuk sedikit demi sedikit mengurangi jajan di luar dan berusaha untuk homemade selagi bisa dilakukan.



#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial 


Memperkenalkan 'ngencleng' alias menabung di celengan sudah saya kenalkan sejak Mahira usia satu tahun. Ia senang mencoba memasukan koin ke dalam celengan. Hanya saja ia belum memahami konsep menabung itu seperti apa.


Nah kali ini saatnya menjelaskan lebih dalam tentang konsep menabung ini. Kebetulan Mahira beberapa waktu dibelikan celengan bebek yang baru oleh Ayahnya.

"Mahira, yuk kita nabung. Uangnya dimasukkan ke dalam bebek ya."

"Iya. Sini sama Ina mah masukin." ujarnya.

"Nanti kalau sudah penuh celengannya, uangnya bisa kita pakai untuk beli makanan atau buku, dan ngasih ke orang buat makan."

"Ina mau beli mainan Mah."

"Iya, makanya harus nabung dulu disini sampai penuh. Jangan lupa sebagian di kasihin ke orang yang gak bisa makan ya."

"Kenapa gak bisa makan?"

"Kan gak punya uang jadi belum bisa beli makan. Makanya nanti kita kasih dari sini ya."

"Iya." jawabnya. Entah sudah mengerti apa belum tentang apa arti memberi atau sedekah dari sebagian uangnya. Kalau untuk konsep membeli  atau menggunakan uang sepertinya dia sudah paham :-D

Jadi dalam hal ini saya coba menjelaskan bahwa tabungan itu baiknya di bedakan menjadi 3 bagian : Saving (untuk ditabung), Spending (untuk digunakan), dan Sharing (untuk dibagikan).


#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial 



Tantangan mengajak anak ke warung atau minimarket adalah mengatasi keinginannya untuk jajan. Anak-anak usia 2 tahun ke atas biasanya sudah mempunyai keinginan jajanan tertentu, kalau Mahira biasanya ingin jajan susu UHT setiap kali ke tempat belanja.

Suatu hari, saya dan Mahira ke warung hendak membeli sayuran dan bahan makanan. Tiba-tiba dia menuju kulkas dan mengambil susu UHT. Setelah itu dia melihat sosis dan menginginkannya juga, padahal tadi sudah membuat kesepakatan kalau hanya jajan susu UHT saja.

Akhirnya saya membiarkan dia memilih,
"Mahira jajannya satu saja ya. Uang mamah gak cukup kalau beli dua. Kan Mamah harus belanja sayur."

"Ngga, mau dua." rengeknya.

"Yaudah, Mahira pilih deh mau susu atau sosis?"

Terlihat berpikir sejenak.

"Susu aja deh." jawabnya.


Fiuh, akhirnya dia mulai bisa menentukan pilihan. Pada awalnya dia sulit untuk memilih salah satu, tapi karena terus dilatih dan dibiasakan akhirnya dia berusaha untuk memilih.

Yup, salah satu ikhtiar agar anak cerdas finansial adalah anak mampu membelanjakan uang sesuai kebutuhan yang paling penting :-D


#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial 
Subscribe to: Comments ( Atom )

ABOUT AUTHOR

Hai. Assalamu'alaikum. Nama saya Tami. Saya seorang Ibu Rumah Tangga yang hobi menulis dan membuat konten di media sosial. Selamat datang di blog mamahira.id. Semoga ada yang bisa diambil manfaatnya disini.

LATEST POSTS

  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...
  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...
  • Games #Level11 #Day3 'Fitrah Seksualitas'
    Kelompok 5 di hari ke-3 mempersentasikan tentang 'Self Defense dalam Seksualitas'. Mengingat sudha terlalu banyak hal yang tak...
  • Life changes...
    Hello my Blog. Mau curhat. Boleh ya Blog? *eh..* ini tentang 2014.. adalah tahun perubahan BESAR I resigned from my job as a banker...
  • Pilihan Hidup
    Ketika Tuhan memberi dua ketetapan di setiap alur hidupmu, Siang dan malam, hitam dan putih, baik dan buruk, suka dan duka, tangis dan Taw...
  • Bagaimana Cara Membaca Buku dengan Cerdas ?
    Buku adalah jendela dunia. Membaca buku, menikmati buku, dan melahap buku adalah kenikmatan tersendiri bagi sebagian orang. Buku mamp...
  • Berat Sebelah
    Setelah memutuskan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga 4 tahun yang lalu pasca menikah, saya merasa sudah agak menjiwai peran ini meski yaa t...
  • Hikmah Duka dalam Cinta
    Seseibu dengan logat jawa kental tengah memaki seorang perempuan karena dituduh bermain api dengan suaminya. Ia pun menghujani perempua...
  • Games #Level11 #Day5 'Fitrah Seksualitas Anak'
    Kali ini kelompok kami yang terdiri dari Saya (Siti Rahmi), Mbak Winda, Mbak Riri dan Mbak Fitri akan menpersentasikan tema yang kami pil...
  • Games #Level10 #Day4 'Grab Your Imagination'
    Kali ini Mahira ingin dibacakan kamus bergambar Wonderful Al Quran. Dia tertarik karena didalamnya terdapat berbagai macam gambar. Ada ...

Blogger templates

Categories

  • #menurutloh (1)
  • aliranrasa (1)
  • ART (1)
  • Asisten (1)
  • baby (4)
  • babymilestone (3)
  • berbenah diri (1)
  • bintang keluarga (10)
  • birth (1)
  • Blogcompetition (1)
  • book and writings (1)
  • Buku Anak (1)
  • bunda sayang (89)
  • ceritaku (1)
  • curhat (4)
  • EKONOMI DAN KEUANGAN (2)
  • esai (1)
  • family (13)
  • Finance (1)
  • fitrah seksualitas (3)
  • For Things to Change I Must Change First (10)
  • full day school (1)
  • Halo Balita (1)
  • happiness (4)
  • ibu profesional (33)
  • Ibu Profesional Bunda Sayang Level 8 Tantangan 10 Hari (12)
  • IIP (76)
  • islam (1)
  • kampus (2)
  • Kelas Bunda Sayang (26)
  • Kelasmenulisceritaanak (1)
  • keluargamultimedia (1)
  • kemandirian anak (7)
  • Konmari (1)
  • kuliah bunda sayang (8)
  • learningbyteaching (10)
  • level 10 (11)
  • level12 (9)
  • life (19)
  • lomba (1)
  • love (7)
  • mahasiswa (3)
  • matharoundus (11)
  • Mom (1)
  • momstories (16)
  • montessori (1)
  • motherhood (5)
  • MOTIVASI (19)
  • motivation (4)
  • mpasijourney (1)
  • pendidikan (1)
  • pregnancy (1)
  • puisi? (4)
  • QUOTES (8)
  • reflection (1)
  • resensi buku (1)
  • resign (1)
  • Review Buku (1)
  • Rumah Cerdik - Toko Buku (1)
  • rumah tangga (2)
  • Sekolah (1)
  • smp al-mutaqin (1)
  • Story (2)
  • tantangan 10 hari (16)
  • tantangan10hari (5)
  • The Life-Changing Magic of Tidying Up (1)
  • thinkcreative (9)
  • Trivia.id (1)
  • TUGAS KULIAH (3)
  • urusandomestik (1)

Instagram

Blog Archive

  • ►  2023 (2)
    • ►  October (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  October (1)
  • ▼  2018 (71)
    • ►  September (1)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (15)
    • ►  April (10)
    • ►  March (4)
    • ▼  February (13)
      • Hikmah Duka dalam Cinta
      • Aliran Rasa Games #Level8 'Cerdas Finansial'
      • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
      • GAMES #LEVEL8 #DAY10 'ANAK CERDAS FINANCIAL'
      • GAMES #LEVEL8 #DAY9 'ANAK CERDAS FINANCIAL'
      • GAMES #LEVEL8 #DAY8 'ANAK CERDAS FINANCIAL'
      • GAMES #LEVEL8 #DAY7 'ANAK CERDAS FINANCIAL'
      • GAMES #LEVEL8 #DAY6 'ANAK CERDAS FINANCIAL'
      • GAMES #LEVEL8 #DAY5 'ANAK CERDAS FINANCIAL'
      • GAMES #LEVEL8 #DAY4 'ANAK CERDAS FINANCIAL'
      • GAMES #LEVEL8 #DAY3 'ANAK CERDAS FINANCIAL'
      • GAMES #LEVEL8 #DAY2 'ANAK CERDAS FINANCIAL'
      • Games #Level8 #Day1 'Anak Cerdas Financial'
    • ►  January (10)
  • ►  2017 (63)
    • ►  December (10)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (10)
    • ►  July (13)
    • ►  June (12)
  • ►  2016 (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
  • ►  2015 (8)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
  • ►  2013 (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2011 (36)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  August (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (8)
    • ►  March (1)
    • ►  February (11)
Powered by Blogger.

Latest Posts

  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...
  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 mamahira.id.
Designed by OddThemes