mamahira.id

Menulis dan berbagi tentang keseharian yang ditemui

  • Home
Home Archive for June 2017
Berebut mainan atau tidak mau berbagi memang hal yang wajar bagi anak-anak balita, tetapi kita sebagai orangtua tetap harus mengajarkan makna berbagi walau tak harus memaksa anak berbagi di usianya yang masih kecil.

Mahira sering berebut mainan dengan sepupunya jika pergi ke rumah yangti di Bandung. Sepupunya memang lebih besar dari dia, umurnya 4 tahunan.


Sepupu: Mahira, gak boleh itu punya aku. 
Mahira: Taak.. (sambil merebut mainan) 
Sepupu: Gak boleh ih punya aku (nangis) 
Saya: Mahira, itu kan punya teteh. Sini Mahira mainan ini dulu. Lucu nih bonekanya. 
Mahira: Mau ini.  
Saya: Ini juga bagus boneka kucingnya besar.

Akhirnya Mahira mau ganti mainan.

Eh masalah belum selesai, sepupunya ini pingin juga mainan Mahira. Mahira pun merebutnya.


Mahira: Ihhh... aku... 
Sepupu: Pinjem dong Mahira. Mahira pelit. 
Mahira. Taaak.... (nangis) 
Saya: Teteh, Mahira masih main. Nanti ya pinjemnya kalau Mahira udah main. Gantian. 
Sepupu: Si teteh mengangguk walau berat hati.

Memang sulit mengajarkan anak tentang berbagi, tapi tidak ada salahnya mengenalkan terus menerus. yang terpenting adalah tidak memaksa anak untuk mengalah dan ajarkan anak untuk menghargai hak orang lain.


#level1
#day10
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Hal yang paling membingungkan ketika di tempat umum adalah jika anak tantrum. Tantrum karena keinginannya tidak terpenuhi atau karena dia sudah mengantuk saat belum sampai rumah.


Saya: Mahira, kok gitu nak? Udah ya udah. Mahira mau apa?
Mahira masih nangis dan gak mau di gendong.
Saya: Sini-sini kita lihat mainan disana.
Masih tetep gak mau.
Suami: Mahira, gendong papah yuk.

Dan masih terus nangis.

Akhirnya kami biarkan sejenak, lalu segera di gendong dan alihkan perhatiannya ke hal yang membuat dia senang.


Saya: Mahira, liat nih ada kakak di gambar ini, lagi naik mobil. 
Mahira: Kakak.. Kakak.. (sambil nunjuk gambar) 
Saya: Kakaknya lagi apa nih? 
Mahira: Nek mbil..  
Saya: Mobilnya warna apa? 
Mahira: Kuniiing..

Saya terus mencoba kasih dia pertanyaan agar lupa hal yang membuat dia tantrum. setelah itu kami bergegas pulang.

Setelah pulang, saya ngobrol lagi dengan Mahira.


Saya: Mahira, tadi kenapa? Mahira sedih ya? Kok nangis? 
Mahira: Nangis nih.. bacah (sambil nunjuk mata) 
Saya: Mahira pingin lari-lari ya di mall?  
Mahira: Iyahh.. (terus dia nguap) 
Saya: Ohh Mahira ngantuk? 
Mahira: Nantuk.. Bobo.. 
Saya: Yaudah yuk bobo, cape yah? 
Mahira: Iyahh.. papeee (cape maksudnya)

Akhirnya Mahira tidur setelah di pukpuk.
Dalam hal seperti ini memang kita harus tetap kontrol emosi, jangan sampai kesal pada anak karena mungkin anak akan makin menjadi nangisnya. Selain itu mencoba berempati padanya. Semoga bisa konsisten seperti ini jika mengalami anak tantrum di tempat umum. Fiuh....


#level1
#day9
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Salah satu cara paling ampuh agar tidak mudah marah pada Mahira adalah menurunkan standar kerapihan dan kebersihan rumah, karena dia anak yang suka main berantakan atau kalau di dapur dia maunya main air basah-basahan.

Ketika saya mencoba untuk bersikap "yaudahlah ya nanti bisa diberesin lagi baren-bareng", emosi saya mulai berkurang.


Saya: Nanti kita beresin lagi bareng-bareng ya Mahira. 
Mahira: Iyaah... 
Saya: Nah udah, udah itu aja mainnya. Yang lain disimpan dulu ya. 
Mahira: Mauuu ini.. 
Saya: Duh jangan yang itu.

Kelepasan pakai kata jangan (sering) dan mulai rada panik.


Saya: Yaudah sini sama mama main dulu (saya menghentikan aktivitas terlebih dahulu dan main sama Mahira) 
Mahira: Yeayy... baguss.. lucu.. (kalau seneng pasti bilang gitu sambil ketawa-ketawa) 
Saya: Iyaa ya asyik ya main air ditepungin, tapi jadi kotor nih. Bantu mamah beresin ya. 
Mahira: Hmm.. taak. 
Saya: Loh...? nanti kita main bebek sama kepiting sambil mandi abis ini. 
Mahira: Iyah... Yuuk yuuk..


Akhirnya dia bisa dibujuk dan mau bantu beresin bekas mainnya :D



#level1
#day8
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Anak saya termasuk anak yang lebih baik tidur pada jam yang sama dengan orangtuanya, karena kalau tidur lebih awal justru akan terbangun lagi di saat saya dan suami hendak tidur. Masalahnya adalah ketika kita mau tidur, Mahira kadang belum ngantuk misalnya karena dia tidur sore.Tantangan banget nih untuk bisa bikin dia tidur siang biar sorenya gak tidur dan malamnya bisa tidur jam 8 atau 9an.


Saya: Mahira, bobo siang dulu yuk.
Mahira: Tak.. Mau main.
Saya: Nanti dilanjut mainnya ya.
Mahira: Taak..
Saya: Bacain buku yuk di kamar.

Akhirnya dia mau dibacakan buku. Tapi selang beberapa waktu, malah terus minta dibacakan sampai beberapa buku. Jurus terakhir pun keluar, 


Saya: Mahira, memem (mimik ASI) dulu ya.

Tanpa pikir panjang dia setuju dan kalau beruntung dia bisa langsung tidur, tapi kalau memang bener-bener gak pengen tidur ya lumayan lama menyusuinya, dan mamahnya juga jadi ikutan tidur. 
Komprod paling mudah memang menawarinya minum ASI, tapi saya jadi berpikir gimana kalau nanti dia disapih? Jreng....


#level1
#day7
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Saya paling sering membujuk Mahira (21m) soal makan. Dia memang sedikit sulit untuk makan makanan berat seperti nasi. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak menyuapinya atau melatihnya makan sendiri. Saya juga mencoba mengganti piringnya dengan yang lebih menarik. Tapi tetep masih ada drama walaupun dramanya tak seheboh saat masih selalu menyuapinya.

*Saya: Mahira, yuk duduk di kursi. Makan dulu ya 
*Mahira : Mam..mam.. Bismillahirrahmanirrahiim..(sambil angkat tangan berdo'a)

Alhamdulillah dia sudah terbiasa mengucapkan bismillah sebelum makan.

Awalnya dia mencoba satu jenis lauk pauk terus ngelirik, ngobrol kesana kemari.

*Mahira: Hmmm enak..sedap.. 
*Saya: Iya enak ya. Ayo makan yang banyak biar sehat, biar kita bisa main, bisa lari-lari. 
*Mahira: Pipin? (maksudnya Upin Ipin, Upin Ipin makan juga gak?) 
*Saya: Iya, Upin Ipin makan sama ayam goreng. 
*Mahira: Akeh? Enin? 
*Saya: Iya akeh sama enin juga makan biar gak masuk angin. 
*Mahira: Papah? Cuk angin ya.. 
*Saya: Iya kata Papah, Mahira harus makan, diisi nih perutnya sama nasi, biar gak masuk angin. 
*Mahira: Ali.. Ali.. (nyari buku Ali yang lagi makan) 
*Saya: Tuh Ali juga makan nih sama nasi sama sop.

Ni anak kapan makannya. Akhirnya setelah ngoceh panjang lebar, dia balik lagi ke makanannya, makan nasi dan lauknya juga. 

Saya: Yeay hebat Mahira. Pinter makannya.
Mahira: Horee... (sambil tepuk tangan). Mah mah nyanyi, Mah. Baco..baco..
(maksudya nyuruh nyanyi Abang Tukang Baso)

Ya ampun yang makan rame banget deh ya. Emaknya pun akhirnya nyanyi 'Tukang Baso' sambil nemenin Mahira makan sampai habis.

Alhamdulillah........


#level1
#day6
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


"Jadi resign aja nih akhirnya?" tanya seorang teman sambil menepuk pundakku.

"Iya jadi." jawabku mantap sambil membereskan dokumen yang masih tercecer di atas meja.

"Kamu gak nyesel resign? Nanti kerjaan kamu nyuci baju tiap pagi loh. Belum lagi gak gajian tiap bulan." ujar bosku sambil tertawa dengan candaannya.

"Hahaha iya Pa. Tapi gak tiap pagi juga dong nyucinya. Dan insya allah masalah nafkah ditanggung suami kan Pa kalau sudah menikah."

***

Ada yang mengalami hal semacam itu juga kah saat mau resign? Banyak yang meragukan keputusanmu, banyak juga yang menyayangkan. Tapi pada akhirnya dirimu sendiri yang harus memilih, walau kelak setiap keputusan akan melahirkan berbagai konsekuensi yang harus di jalani.

Ah dulu yang paling kutakutkan setelah resign adalah jadi kurang produktif.

Nyatanya..
Menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) bukan berarti semua ilmu yang kita pelajari saat di bangku sekolahan, kuliahan atau kantoran menjadi tdk berarti, justru itu menjadi pemantik keseriusan kita dalam mengelola ilmu dan mempraktikannya di dunia nyata.

Kalau ada keinginan, menjadi IRT pun bisa menjadi sangat produktif. Gairah utk menuntut ilmu yang tidak pernah pudar bisa kita salurkan melalui kuliah atau seminar online, bergabung dalam sebuah bisnis, membaca dan menulis tentunya, dan terus berkarya agar bermanfaat untuk sesama.

Punya HP? Bisa online?
Saat itu juga kamu bisa jualan.
"Jualan itu halal kok, halal." ujar Dewa Selling. Jadi gak usah malu. Justru dengan jualan kita bantu orang lain memecahkan masalahnya. Kita itu pemberi solusinya. Tugas kita adalah mengedukasi agar orang tau manfaat/khasiat dari produk atau jasa kita.

Ilmu pemasaran yang tadinya tidak di pelajari secara mendalam di bangku kuliah, mau tidak mau jadi dibedah lagi ketika kita berbisnis. Malah ditambah dengan materi apa itu SEO, copy writing, fb ads, blogging, dan lainnya.Teori marketing mix 7p kini menjadi semakin dimengerti karena kita langsung terjun praktik di lapangan. Akhirnya buku marketing strategi dibuka kembali dibaca kembali dengan rasa yang lebih berbeda, rasa yang lebih antusias dan bernas.

Ah dulu disuruh bikin cashflow males banget. Apalagi tugasnya bertubi-tubi. Belum neraca dan laporan laba ruginya. HPP, titik impas, liabilitas, harus dikupas tuntas. Eh sekarang malah harus menguasai, kalau engga ya perputaran dana utk bisnis jadi gak keliatan. Gak mau kan tiba2 ngeluarin modal, jualan, eh uangnya jadi gak tau lari kemana. Akhirnya di buka lagi buku-buku akuntansi dan manajemen keuangannya dengan rasa yang berbeda. Rasa penasaran yang semakin luar biasa.

Bosen dirumah ngerjain hal itu-itu saja? Kepengen gahol tapi gahol yang bener?
Bergabung sama komunitas yang minatnya sama salah satu solusinya. Gabung sama grup pengajian juga oke banget dah. Udah mah nambah temen, nambah ilmu jugak. Mantap kali. Kita jadi lebih open minded dan gak gampang menjudge sesuatu. Selain itu banyak mendengar pengalaman tentang hal-hal bermanfaat.

Yak jadi IRT bukan brarti berakhir segalanya kan kalau kaya gitu. Kita masih tetap berada di rumah tapi dalam kondisi yang lebih waras, minim stres, lbh bersemangat, dan waktu kita lbh berkualitas utk keluarga.

Dan semua itu butuh manajemen waktu yang sangat baik. Ah itu masih PR banget. Gak mau dong keteteran. Waktu utk keluarga juga kan gak kalah penting.

Yuk semangat ibuk ibuk. Kita masih sangat bisa berkarya dan bermanfaat. Jangan putus asa ketika resign didepan mata. Percayalah ada hal yang lebih luar biasa di rumahmu. Anakmu. Suamimu. Bersama harapan-harapan dlm doa-doamu.

Karena menjadi IRT pun adalah keputusan yang mulia.


Nb : Tulisan ini hanya utk menyemangati para IRT yang sudah resign atau berkeputusan tidak bekerja kantoran krn berbagai latar belakang. Tidak bermaksud utk membandingkan working mom vs full time mom ya, karena setiap orang punya prioritas berbeda. Tulisan ini juga di post di http://bit.ly/2s1Ea50 .

#proudtobeahousewife
#mamarumahtangga
#mamagahol
#mamakreatif
#mahmintapulsamah

~Siti Rahmi~



Waw.. sudah hari ke-5 ya meskipun seharusnya ini hari keberapa ya? :D

Sejujurnya hari ini saya agak sulit mengendalikan emosi padahal seharusnya sebagai ibu lebih harus mampu mengendalikan emosi agar anak pun bisa mencontohnya.

Saya biasanya gak terlalu diambil pusing kalau Mahira agak sulit makannya akhir-akhir ni, tapi hari ini saya sedikit kesal karena Mahira memainkan makanan. Ketika saya tegur pun dia malah pura-pura meludah, tanda dia tidak senang.


Saya: Makan dulu Mahira. Perutnya harus di isi nih biar gak masuk angin. 

Beberapa suap dia makan, tapi disuapan selanjutnya dia pingin makan sendiri. Ketika makanan sudah diberikan, dia malah bermain-main dengan makanan, sendok dan piringnya.


Saya: Mahira, jangan dimainin makannya. Kalau udah gak mau, mamah ambil ya?

Mahira: Taaak... lalu mulai meludah


Saya: Jangan gitu dong, itu jorok. Udah ya diambil.


Mahira keberatan dan mulai sedikit marah kemudian menangis.


Saya: Mau makan lagi, pakai kecap mau? 



Mahira: Iya. Mau.. Kecap.. kecap.. (sambil mencari kecap di dapur)

Akhirnya dia mau makan sedikit-sedikit.

Saya: Nah gitu dimakan ya biar Mahira sehat, kuat bisa main terus lari-lari.

Perlu terus-menerus latihan nih berkomprod. Mudah-mudahan kedepannya Mahira jadi anak yang lebih mengerti ya, Nak. Doakan mama agar tetap sabar ;)



#level1
#day5
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tantrum adalah hal yang dihindari para ibu, tapi tetap sulit dihindari apalagi di usia-usia balita. Seringkali apabila keinginannya tidak terpenuhi, si anak ngamuk gak karuan.

Mahira kemarin tantrum gegara gak di kasih handphone, mungkin karena dia tergoda liat bapaknya lagi liat youtube di handphone. Sebetulnya Mahira udah gak pernah minta HP kalau dia gak liat wujudnya, masih bisa diarahkan ke kegiatan lain biasanya.


Mahira: Hape... Hape... (Masih jejeritan minta HP)
Saya: Udah jangan gitu dong Mahira

Malah makin kencang nangisnya. Saya pun berinsiatif untuk mendiamkannya terlebih dahulu sampai dia tenang. Tapi rasanya kok makin kencang nangisnya. Ditambah aksinya ini di bumbui guling-guling di lantai.

Akhirnya saya gendong. Dia masih meronta.


Saya: Mahira.. mamah gak seneng lihat Mahira kayak gini. Mamah sedih (Diam sejenak)
Saya: Mahira, kalau mau minta sesuatu minta yang baik yah. Kalau nangis gak akan mamah kasih.

Akhirnya Mahira diam, lalu minta menyusu.
Setelah disusui dia semakin tenang, lalu akhirnya tidur karena lelah menangis.

Sebetulnya komprod kali ini belum berhasil, karena Mahira langsung kecapean setelah tantrum. Saya berharap di hari berikutnya dia bisa meminta sesuatu tanpa menangis pun jika kami orangtuanya tidak menginginkan dia pegang HP, kami akan berusaha untuk melakukan screen time ketika dia tidur saja. 



#level1
#day4
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Komunikasi sama anak yang masih dibawah 3 tahun sepertinya terasa lebih ' mudah' dibandingkan anak yang sudah lebih besar. Anak-anak yang lebih besar katanya lebih bisa melawan atau marah-marah. Meskipun seperti itu komunikasi sama anak-anak dibawah 3 tahun yang baru belajar ngomong ini ada tantangannya tersendiri karena kosakata mereka masih sedikit dan terkadang mereka belum bisa mengekspresikan kemauan dengan clear.

Makanya selalu hampir tiap hari saya berhasil membujuk anak, mungkin karena masih kecil jadi lebih mudah di arahkan. Entah kalau sudah besar, mungkin harus lebih kreatif lagi dalam berkomprod.

Misalnya, saat hari Minggu kemarin kami masak di dapur tiba-tiba dia nyelonong ke dispenser dan mainin air.
Saya: Mahira, kan udah dibilangin jangan main air nanti habis air buat minum 
Mahira : (acuh dan masih main air) 
Saya: Mahira kok gak dengerin mama? Ayo kesana dulu ya, di dapur nya lagi berantakan nih.

Mahira tetep gak mau.
Seperti biasa saya selalu menawarkan dia pilihan, 


Saya: Mahira masak tepung aja ya. Nih disini masaknya. 
Mahira: Iya tepung.. tepung,.. Cendok mana cendok? 
Saya: Ni mangkuk sama sendoknya


Mahira anteng mainin tepung (bubur bayi) sambil sesekali ia makan lalu bilang hmmm enaaak.


Baca juga Kuliah Bunda Sayang #Day1.......

Sepertinya poin 'memberikan pilihan' masih bisa selalu di andalkan di sebagia besar momen. Intinya mahira selalu ingin ikut terlibat di setiap kegiatan orang tuanya. Jadi pastikan dia juga 'sibuk'. Sibuk yang dia senangi.


#level1
#day3
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip



Buku Halo Balita terdiri dari 25 Board Book (Jilid Self help, value dan spiritual), buku panduan orang tua, 3 boneka tangan dan 1 Buku Hello Kids (Rangkuman buku Halo Balita semua jilid berbahasa Inggris).

5 Jilid SPIRITUAL
Topik ini adalah yang paling utama untuk kita kenalkan kepada Anak, tentang Siapa di balik semua yang mereka lihat di sekitarnya. Tentang bagaimana mengembangkan awal keyakinannya dalam kehidupan beragama, membantu Anak mengenal nilai-nilai dasar agama serta praktik-praktik ibadah di dalamnya.
Ada 5 Jilid utama dalam Paket Buku Halo Balita ini, yaitu yang dengan judul Aku Sayang Allah, Aku Sayang Rasulullaah, Aku Bisa Wudhu dan Shalat, Aku Belajar Puasa, dan Aku Cantik Pake Jilbab.





9 Jilid SELF HELP
Selain 5 Jilid utama yang membangkitkan kesadaran mereka dalam beragama juga ada 9 Jilid Self Help yang berisi cerita-cerita yang membantu anak untuk mempelajari keterampilan dasar, membentuk kebiasaan-kebiasaan, serta mendorong sikap mandiri.
Kesembilan Jilid tersebut berjudul Aku Bisa Makan Sendiri, Aku Bisa Mandi Sendiri, Aku Bisa Pakai Baju Sendiri, Aku Berani Tidur Sendiri, Aku Bisa Merapikan Mainan Sendiri, Aku Suka Buku, Aku Selalu Hati-hati, Aku Berani ke Dokter, dan Aku Senang Keliling Kota



11 Jilid VALUE
Selain 5 Jilid Spiritual dan 9 Jilid Self Help masih ada 11 Jilid Value yang berisi cerita-cerita yang mendorong anak untuk menginternalisasi nilai moral, seperti menghormati orang tua, menyayangi sesama, sikap sabar dan sopan santun. Sebelas jilid ini berjudul Aku Suka Menabung, Aku Anak Jujur, Aku Anak Pemberani, Aku Belajar Membuang Sampah, Aku Sayang Teman, Aku Sayang Bibi, Aku Anak Santun, Aku Sayang Keluargaku, Aku Anak Sabar, Aku Suka Berterima Kasih, dan Aku Sayang Kumi



+ 1 Jilid Panduan Untuk Orangtua
Mengawali cerita-cerita dalam Paket Buku Halo Balita, ada halaman berisi petunjuk untuk orangtua yang memberikan gambaran tentang tujuan dari cerita yang akan disampaikan pada tiap bukunya. Pada bagian tersebut, juga disajikan tips-tips praktis untuk orangtua yang dapat diterapkan dalam melakukan pendampingan kepada Anak sesuai dengan tema yang disampaikan.





Bonus : 3 buah Boneka Tangan + Hello Kids (Halo Balita versi Bahasa Inggris)

Paket buku Halo Balita dilengkapi dengan 3 buah boneka tangan sebagaimana karakter dalam buku juga 1 buku panduan orangtua dikemas dalam sebuah Dus kemasan yang bisa dipergunakan sebagai panggung boneka. Permainan boneka ini merupakan bagian dari proses penguatan kesan anak terhadap cerita yang disampaikan.



More Info:
WA 081220216303
Facebook: Rumah Cerdik - Toko Buku Anak
Instagram: rumahcerdik
.
#rumahcerdiktokobukuanak
#memnunteam
#halobalita
#bukuanakbestseller
#bukuanakmuslim
Saat ini saya memang lagi berusaha untuk menerapkan self help (kemandirian) pada Mahira (21 bulan). Awalnya memang berniat akan melakukan toilet training saat ia berusia 18 bulan, tetapi suami belum siap (belum siap kalau Mahira tetiba ngompol terus pipisnya berceceran kemana-mana katanya) :D

Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan toilet training di umur 24 bulan atau saat genap 2 tahun, setelah Mahira berhasil disapih.

Nah, yang masih jadi PR sekarang adalah mengajak dia mandi tanpa ada drama. Sebetulnya Mahira anak yang senang air, tapi kalau ngajakin mandi agak-agak mesti dibujuk.


Saya: Mahira, mandi yuk!
Mahira: Tak.. (menolak sambil geleng-geleng kepala lalu lari)
Saya: Kok gak mau mandi? Kalau gak mandi nanti gerah. Yuk mandi biar badannya bersih.. wangi… enak deh jadinya.
Mahira: Tak….. (masih menolak dan emak makin bingung)
Saya: Hmmm… Yaudah, kita main air yuk sama bebek. Bebeknya udah nungguin tuh di kamar mandi. Bebek yang kuning, yang lucu itu.

Tak da tanggapan malah asyik main sama mainannya.
Saya: Mamah mau mandi ah sambal main gelembung sabun. Asiiik! (sambil menuju wc)
Mahira: Iya.. Mandi.. ke WC.. Yuk..

Saya : Fiuhh akhirnya (dalam hati)

Mahira pun mengikuti saya  dengan ekspresi gak sabar mau main.


Muter otaknya cukup lama nih emak, karena saya berusaha tidak memaksa atau menyeret dia ke kamar mandi. Khawatir nantinya jadi trauma dan malah jadi gak seneng mandi -_-
Alhamdulillah dengan menawarkan berbagai pilihan dia bisa dibujuk.


#level1
#day2
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Mahira (21mo) lagi seneng-senengnya ngikutin semua aktivitas saya. Mulai dari nyapu rumah, tulis-tulis (coret-coret) di kertas, pura-pura baca buku sampai masak.

Tapi ada masanya dia gak mau ditinggal oleh saya saat beraktivitas mengerjakan kerjaan domestik, misalnya masak. Kalau gini rasanya emak jadi susah ngapa-ngapain, sedangkan pekerjaan sudah menanti.

Akhirnya mencoba untuk berkomprod (berkomunikasi produktif).


*Saya: Mahira, mama mau minta izin masak ya sayang. Mahira boleh main sama mainan, boneka atau baca buku dulu.
*Mahira: Tak.. tak.. (sambal geleng-geleng kepala dan kekep emaknya biar gak kabur)
*Saya: Loh kalau mamah gak masak nanti kita laper, mahira gak bisa makan kalau gak ada makanannya. Nanti perutnya bunyi kan kasian (pasang muka sedih)
*Mahira: Nangis ya? Huhuhu (sambal pura-pura nangis dan kucek mata)
*Saya: Iya nanti mahira nangis (sedih) kalau gak makan. Jadi, mama masak dulu ya. Mahira mau main sendiri dulu atau bantuin mamah masak ?
*Mahira: Yuk..yuk..yuk… macak (sambil narik tangan ke dapur dengan ekspresi semangat)

Alhamdulillah di izinin masak meski dia pengen di dapur juga. Akhirnya emak kasih tugas buat ngupasin bawang putih aja. Dikerjain sih tapi namanya masih anak-anak, ngupasnya gak nyampe tuntas malah asyik mainin kulit bawang. Sepertinya opsi memberi pilihan bisa dilakukan dalam situasi ini,

Saya apresiasi sekali kemauan dan rasa penasarannya untuk mencoba hal baru meski sambil masak saya harus lirik-lirik takut pencet-pencet dispenser atau mainin hal berbahaya. Jadi kepikiran merancang dapur ramah anak kalau gini rasanya >,<

#level1
#day1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Subscribe to: Comments ( Atom )

ABOUT AUTHOR

Hai. Assalamu'alaikum. Nama saya Tami. Saya seorang Ibu Rumah Tangga yang hobi menulis dan membuat konten di media sosial. Selamat datang di blog mamahira.id. Semoga ada yang bisa diambil manfaatnya disini.

LATEST POSTS

  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...
  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...
  • Games #Level11 #Day3 'Fitrah Seksualitas'
    Kelompok 5 di hari ke-3 mempersentasikan tentang 'Self Defense dalam Seksualitas'. Mengingat sudha terlalu banyak hal yang tak...
  • Life changes...
    Hello my Blog. Mau curhat. Boleh ya Blog? *eh..* ini tentang 2014.. adalah tahun perubahan BESAR I resigned from my job as a banker...
  • Pilihan Hidup
    Ketika Tuhan memberi dua ketetapan di setiap alur hidupmu, Siang dan malam, hitam dan putih, baik dan buruk, suka dan duka, tangis dan Taw...
  • Bagaimana Cara Membaca Buku dengan Cerdas ?
    Buku adalah jendela dunia. Membaca buku, menikmati buku, dan melahap buku adalah kenikmatan tersendiri bagi sebagian orang. Buku mamp...
  • Berat Sebelah
    Setelah memutuskan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga 4 tahun yang lalu pasca menikah, saya merasa sudah agak menjiwai peran ini meski yaa t...
  • Hikmah Duka dalam Cinta
    Seseibu dengan logat jawa kental tengah memaki seorang perempuan karena dituduh bermain api dengan suaminya. Ia pun menghujani perempua...
  • Games #Level11 #Day5 'Fitrah Seksualitas Anak'
    Kali ini kelompok kami yang terdiri dari Saya (Siti Rahmi), Mbak Winda, Mbak Riri dan Mbak Fitri akan menpersentasikan tema yang kami pil...
  • Games #Level10 #Day4 'Grab Your Imagination'
    Kali ini Mahira ingin dibacakan kamus bergambar Wonderful Al Quran. Dia tertarik karena didalamnya terdapat berbagai macam gambar. Ada ...

Blogger templates

Categories

  • #menurutloh (1)
  • aliranrasa (1)
  • ART (1)
  • Asisten (1)
  • baby (4)
  • babymilestone (3)
  • berbenah diri (1)
  • bintang keluarga (10)
  • birth (1)
  • Blogcompetition (1)
  • book and writings (1)
  • Buku Anak (1)
  • bunda sayang (89)
  • ceritaku (1)
  • curhat (4)
  • EKONOMI DAN KEUANGAN (2)
  • esai (1)
  • family (13)
  • Finance (1)
  • fitrah seksualitas (3)
  • For Things to Change I Must Change First (10)
  • full day school (1)
  • Halo Balita (1)
  • happiness (4)
  • ibu profesional (33)
  • Ibu Profesional Bunda Sayang Level 8 Tantangan 10 Hari (12)
  • IIP (76)
  • islam (1)
  • kampus (2)
  • Kelas Bunda Sayang (26)
  • Kelasmenulisceritaanak (1)
  • keluargamultimedia (1)
  • kemandirian anak (7)
  • Konmari (1)
  • kuliah bunda sayang (8)
  • learningbyteaching (10)
  • level 10 (11)
  • level12 (9)
  • life (19)
  • lomba (1)
  • love (7)
  • mahasiswa (3)
  • matharoundus (11)
  • Mom (1)
  • momstories (16)
  • montessori (1)
  • motherhood (5)
  • MOTIVASI (19)
  • motivation (4)
  • mpasijourney (1)
  • pendidikan (1)
  • pregnancy (1)
  • puisi? (4)
  • QUOTES (8)
  • reflection (1)
  • resensi buku (1)
  • resign (1)
  • Review Buku (1)
  • Rumah Cerdik - Toko Buku (1)
  • rumah tangga (2)
  • Sekolah (1)
  • smp al-mutaqin (1)
  • Story (2)
  • tantangan 10 hari (16)
  • tantangan10hari (5)
  • The Life-Changing Magic of Tidying Up (1)
  • thinkcreative (9)
  • Trivia.id (1)
  • TUGAS KULIAH (3)
  • urusandomestik (1)

Instagram

Blog Archive

  • ►  2023 (2)
    • ►  October (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2018 (71)
    • ►  September (1)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (15)
    • ►  April (10)
    • ►  March (4)
    • ►  February (13)
    • ►  January (10)
  • ▼  2017 (63)
    • ►  December (10)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (10)
    • ►  July (13)
    • ▼  June (12)
      • Games Kuliah Bunda Sayang #Level1 #Day10
      • Games Kuliah Bunda Sayang #Level1 #Day9
      • Games Kuliah Bunda Sayang #Level1 #Day8
      • Games Kuliah Bunda Sayang #Level1 #Day7
      • Games Kuliah Bunda Sayang #Level1 #Day6
      • Ketika harus resign
      • Games Kuliah Bunda sayang #Level1 #Day5
      • Games Kuliah Bunda Sayang #Level1 #Day4
      • Games Kelas Bunda Sayang #Level1 #Day3
      • Halo Balita (Spesifikasi)
      • Games Kelas Bunda Sayang #level1 #day2
      • Games Kelas Bunda Sayang #level1 #day1
  • ►  2016 (6)
    • ►  November (1)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (2)
  • ►  2015 (8)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
  • ►  2013 (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2011 (36)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  August (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (8)
    • ►  March (1)
    • ►  February (11)
Powered by Blogger.

Latest Posts

  • Resensi Buku 'Montessori Play and Learn'
    Judul Buku: Montessori Play and Learn Jenis Buku: Non-Fiksi (Parenting) Nama Pengarang: Lesley Britton (Montessorian dan founder Lon...
  • Nasihat Ayahanda Tercinta
    Dad is a daughter's first love. It's true.. Saat anak perempuan pertamanya akan menikah, Bapak merasa akan melepas sesuatu yang ...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 mamahira.id.
Designed by OddThemes